M Romahurmuziy: Sapu, Sisir, Sikat yang Ngaku Pengurus PPP
Romi mengatakan, untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf membutuhkan kekompakan untuk memenangkannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP Romahurmuziy meminta kadernya di seluruh tingkatan bersikap tegas terhadap oknum yang mengaku pengurus namun aspirasi politiknya berbeda dengan yang telah digariskan DPP PPP.
Hal itu disampaikan Romi, sapaannya, menanggapi berakhirnya dualisme PPP dengan dimenangkannya kepengurusan yang dipimpinnya melalui putusan peninjauan kembali (PK) atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Saya sudah menginstruksikan Dewan Pimpinan Wilayah, dan Dewan Pimpinan Cabang. Kalau masih ada yang ngaku apa lagi membawa aspirasi berbeda dari kepengurusan partai, sapu, sisir, sikat. Yang tanggung jawab Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat. Tidak ada kompromi," ujar Romi dalam pidatonya di Harlah PPP yang ke-46 di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Minggu (6/1/2019).
Ia mengatakan, ketegasan dalam menyikapi para pembelot di partainya sangat penting demi menjaga kehormatan PPP.
Baca: Maruf Amin: Kemiskinan dan Pengangguran Tidak Bisa Diukur dengan Tipis Tebalnya Tempe
Apalagi, lanjut dia, di Pemilu 2019 PPP telah menetapkan sikap mendukung pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres.
Romi mengatakan, untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf membutuhkan kekompakan untuk memenangkannya.
Ia pun meminta para kader PPP mengampanyekan pasangan nomor urut 01 itu secara masif di seluruh daerah dengan cara mendatangi langsung para pemilih potensial.
"Sekarang bukan lagi zamannya mengumpulkan orang banyak. Kita harus menyasar para pemilih yang belum akan memilih Jokowi-Ma'ruf. Caranya dengan mendatangi langsung mereka dengan canvassing dan micro-targeting," lanjut dia.
Sebelumnya PPP hasil Muktamar Jakarta menyatakan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Ketua umum PPP hasil muktamar Jakarta Humphrey Djemat mengatakan, deklarasi dukungan tersebut merupakan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 15 hingga 16 November 2018 lalu.
Humphrey mengatakan, keputusan untuk mendukung Prabowo berangkat dari adanya kesamaan visi dan misi.
Menurut dia, PPP hasil muktamar Jakarta juga memiliki visi untuk mensejahterakan umat, khususnya konstituen PPP dan umat Islam.
"Pilihan ini tidak ragu dan tulus karena PPP ingin melihat kesejahteraan bagi umat," kata Humphrey.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Romahurmuziy: Sapu, Sisir, Sikat yang Ngaku Pengurus PPP",
Penulis : Rakhmat Nur Hakim