Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dompet Kemanusiaan Tribunnews-ACT untuk Korban Gempa Tsunami di Selat Sunda

Dompet kemanusian Tribunnews.com dan Aksi Cepat Tanggap bisa disalurkan melalui rekening donasi BNI Syariah dengan nomor 8660291018120040.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dompet Kemanusiaan Tribunnews-ACT untuk Korban Gempa Tsunami di Selat Sunda
Tribunlampung/Dedi
Pengungsi Pulau Sebesi dan Sebuku masih bertahan di Tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Kamis (10/1/2019) hari ini, terhitung sudah 19 hari berlalu sejak bencana tsunami melanda perairan Selat Sunda, tepatnya di wilayah Banten dan Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12/2012).

Puluhan ribu orang mengungsi dan ratusan nyawa melayang.

Hari ini, Kamis (10/1/2019) pagi aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) terpantau tenang.

Dari data Magma VAR Badan Geologi, PVMBG Kementerian ESDM, sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, tidak terpantau adanya gempa.

"Gunung tertutup kabut. Asap dari kawah gunung tidak teramati. Sudah tidak terdengar suara dentuman," kata Suwarno, petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa.

Meski saat ini aktivitas terus menurun, status gunung api yang ada di Selat Sunda itu masih di level III (Siaga).

Pengunjung dan nelayan dilarang mendekat dalam jarak radius 5 kilometer.

Belasan Warga Pulau Sebesi yang Mengungsi Mulai Kembali ke Pulau
Belasan Warga Pulau Sebesi yang Mengungsi Mulai Kembali ke Pulau (Tribunlampung/Dedi)
Berita Rekomendasi

Sebelumnya pada Kamis (3/1/2018) lalu, Gunung Anak Krakatau kembali mengeluarkan muntahan erupsi dengan kolom abu imbas erupsi yang mencapai 2.000 meter dari puncak gunung.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda juga masih terus aktif.

Sejak Jumat (4/1/2019) dinihari pukul 00.00 WIB hingga pagi hari tercatat 13 kali terjadi gempa letusan dengan amplitudo 15-22 mm dan durasi 40-110 detik.

Juga terpantau adanya gempa embusan sebanyak 5 kali dengan amplitudo 14-21 mm dan durasi 35-65 detik.

Selain itu masih tercatat adanya gempa mikro tremor (tremor menerus) dengan amplitudo 2-21 (dominan 6 mm).

437 Meninggal
Data di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga hari Rabu (2/1/2019), jumlah warga terdampak tsunami Selat Sunda yang mengungsi bertambah.

Pada 31 Desember 2018, data BNPB menyebutkan 33.721 jiwa mengungsi dan data terbaru menunjukkan jumlah pengungsi sebanyak 36.923 orang.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Humas BNPB, jumlah pengungsi paling banyak berada di wilayah Pandeglang sebanyak 22.111 orang pengungsi dan di Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 7.868 pengungsi.

Baca: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Pagi Ini Tenang, Tak Terdengar Suara Dentuman

Korban jiwa, hingga Rabu lalu mencapai 437 orang meninggal dan 7.200 korban luka-luka.

Sementara itu hingga Senin (7/1/2019) kemarin, ratusan pengungsi asal Pulau Sebesi masih bertahan di lapangan tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan.

Sebagian warga yang belum kembali ini merupakan warga yang rumahnya rusak diterjang tsunami Selat Sunda (22/12/2018) lalu.

Senin kemarin ada sekitar 200 warga asal Pulau Sebesi yang sudah kembali ke pulau.

Warga kembali melalui Pelabuhan Canti Rajabasa.

Yeni, salah seorang pengungsi yang belum kembali mengatakan dirinya dan keluarga belum kembali karena rumah mereka di Sebesi rusak diterjang tsunami.

Bahkan saat tsunami menerjang, ia harus berjuang berenang di tengah hempasan ombak yang menghempaskan dirinya dan anaknya ke daratan yang lebih tinggi.

"Bagaimana kita mau kembali. Rumah kita hancur terkena tsunami," kata dia.

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Semburan 1.500 Meter
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Semburan 1.500 Meter (Tribunlampung/Dedi)

Warga pun menunggu keputusan pemerintah yang rencananya akan merelokasi warga di Pulau Sebesi yang rumahnya hancur diterjang tsunami ke tempat yang lebih tinggi di pulau tersebut.

Sehingga aman dari ancaman yang sewaktu-waktu bisa saja kembali terjadi.

Tribunnews.com bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak pembaca berpartisipasi memberikan donasi sebagai bentuk kepedulian bagi para korban bencana tsunami di Banten, Lampung dan sekitarnya.

Dompet kemanusian Tribunnews.com dan ACT bisa disalurkan melalui rekening donasi BNI Syariah dengan nomor 8660291018120040 atas nama Aksi Cepat Tanggap khusus kerja sama Tribunnews.com terkait tsunami Banten dan Lampung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas