Peneliti LIPI: Peran Akademisi dalam Politik Indonesia Kurang Terlihat
Peneliti LIPI Sri Nuryanti menyebut peran akademisi dalam proses politik di Indonesia masih kurang terlihat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti LIPI Sri Nuryanti menyebut peran akademisi dalam proses politik di Indonesia masih kurang terlihat.
"Memang dengan hiruk-pikuk Pilpres ini, terkait forum rektor dan akademisi memang tidak kelihatan," ujar Sri Nuryanti, ketika diskusi 'Kampus dan Politik', di The Atjeh Connection, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1/2019).
Meski demikian, ia melihat masih cukup banyak akademisi yang menyumbang kajian secara tertulis.
Kajian tertulis itulah, kata dia, yang menjadi salah satu sumbangsih akademisi dalam perpolitikan Indonesia.
"Tapi kalau dilihat dari artikel dan diskusi di kampus dan beberapa tempat, saya pikir banyak juga rekan-rekan yang masih melakukan fungsinya," jelasnya.
Baca: Jokowi Ditanya Pikirkan Apa saat Sedang Touring Motor, Raffi Ahmad : Kalau Aku Mikirin Cicilan
Di sisi lain, juru bicara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Zuhairi Misrawi, mengatakan kampus harus dilibatkan dalam perpolitikan Indonesia.
Ia mengusulkan agar kampus dilibatkan untuk menguji program-program dari masing-masing kubu di Pilpres 2019.
Menurutnya, kajian dari akademisi bisa digunakan warga untuk melihat kualitas para calon.
"Kampus di-challenge, kalau dari kalangan kampus bisa menguji, apa capaian apa yang sudah dilakukan. Apa yang belum dilakukan, kan bisa dibaca," kata Zuhairi.