Pendukung Ahok Bawa Spanduk ke Rutan Mako Brimob ''Tidak Ada Pejuang Yang Tidak Terluka
Tanpa berlama-lama, tiga orang ibu terlihat membentangkan sebuah spandung berukuran 3x1 meter di halaman pintu masuk Mako Brimob.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sejumlah pendukung menyambangi Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1/2019), guna menyambut bebasnya Basuki Thahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Pantauan pada pukul 06.20 WIB, terlihat sejumlah orang yang tampak mengenakan kaos hitam dengan selendang kain merah berdatangan ke halaman Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Tanpa berlama-lama, tiga orang ibu terlihat membentangkan sebuah spandung berukuran 3x1 meter di halaman pintu masuk Mako Brimob.
Dispanduk itu, terlihat gambar wajah BTP pada sisi sebelah kiri. Terdapat pula tulisan yakni 'Tidak Ada Pejuang Yang Tidak Terluka'.
Baca: Anies: Jika Ahok Ingin Mengurus Apapun di Balai Kota, Pemprov Akan Melayani Sama dengan Warga Lain
Sementara, pada bagian tengah bertuliskan 'Wellcome In Paradise AHOK With Love Wonder Nande'.
Tiga orang ibu itu adalah Valentine Sembiring, Karina Sembiring, dan Dewi Sembiring yang menjuluki diri sebagai Wonder Nande.
Valentine mengatakan, kedatangannya bersama rekan-rekannya untuk menyambut bebasnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ia mengatakan, aksinya bersama rekab-rekannya ini terbilang nekat. Pasalnya, Ahok pernah melarang untuk pendukungnya menyambutnya di Mako Brimob.
Baca: Surat Pengantar Nikah Ahok dan Bripda Puput Rampung, Diurus Seminggu Sebelum Bebas
Namun, Valentine mengatakan, aksinya jnu merupakan panggilan hati dan rasa kagum terhadap sosok mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Karena panggilan hati. Kita mau menyambut pak Ahok keluar karena dari awal kita sepenuhnya mendukung dan kagum sama dia," kata Valentine di lokasi Kamis (24/1/2019).
Valentine menuturkan, himbauan Ahok untuk melarang para Ahokers agar tak menyambutnya di Mako Brimob, bukan tanpa alasan.
Ahok, kata Valentine, pernah menyampaikan tak ingin pendukungnya celaka lantaran berada di pinggir jalan depan Mako Brimob.
"Ahok melarang karena tidak ingin simpatisannya celaka. Kita juga enggak mau melakukan yang aneh-aneh kok, kita enggak mau mati konyol," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah aparat berseragam dan bersenjata lengkap tampak berjaga di sekitar lokasi.