Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AL Terima Satu Pesawat Udara CN 235-220 MPA dan Lima Helikopter Anti Kapal Selam

Pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), pengawasan pencurian ika

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in TNI AL Terima Satu Pesawat Udara CN 235-220 MPA dan Lima Helikopter Anti Kapal Selam
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Wuspo Lukito, dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Elfien Goentoro meninjau Heli AKS (Anti Kapal Selam) dan Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) di Hanggar PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (24/1/2019). Pada acara tersebut, PT DI menyerahkan lima unit Heli AKS dan satu unit Pesawat Udara CN235-220 MPA kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk TNI Angkatan Laut. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut menerima Pesawat Udara CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan lima unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS).

Alutsista tersebut diserahkan oleh Kementerian Pertahanan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang diwakili Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Wuspo Lukito.

Satu unit Pesawat Udara CN235-220 MPA dengan Serial Number N067 merupakan pesawat kedua yang dipesan dari PTDI.

Sebelumnya TNI AL telah menerima pesawat yang sama pada 9 Januari 2018 lalu.

Pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi, penyelundupan narkoba serta penyelamatan korban bencana.

Baca: BPN Prabowo-Sandiaga Akan Laporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Bawaslu

Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft tersebut dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput.

Berita Rekomendasi

Pesawat itu juga mampu terbang selama 10-11 jam dengan sistem abiotik full glass cockpit yang lebih modern, autopilotnya dan adanya winglet diujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

Sedangkan lima unit Helikopter yang diserahkan terdiri dari Helikopter AS565 MBe Panther AKS Serial Number 7021, 7042, 7043, 7046, 7047.

Sebelumnya, pada tahun 2017 dan 2018 TNI AL juga telah menerima lima unit Heli AKS sehingga sampai saat ini telah menerima 10 unit Heli AKS dari 11 unit yang dipesan dari PTDI.

Helikopter jenis Panther dengan tipe AS565 MBe adalah yang pertama di Indonesia.

Helikopter itu merupakan produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis namun untuk fase integrasi AKS sejak desain hingga pemasangan merupakan hasil karya PTDI.

Helikopter itu juga mampu mendeteksi keberadaan kapal selam dan dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HLRS)

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Agus Setiadji antara lain mengatakan bahwa penyerahan Heli AKS dan Pesud CN 235 MPA oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) kepada Kementerian Pertahanan merupakan program pembangunan kekuatan pertahanan yang dialokasikan melalui Pinjaman Luar Negeri/Kredit Ekspor dari dua Renstra yaitu TA 2010-2014.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas