4 Tahun Bersabar Diterpa Isu Miring, Jokowi Sampaikan Klarifikasi di Hadapan Warga Bekasi
Jokowi mengklarifikasi isu miring yang menerpa dirinya, yakni isu Jokowi PKI dan anti Islam serta Jokowi antek asing.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diteriaki 'bohong' saat berpidato di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jumat (25/1/2019).
Awalnya, Presiden Jokowi beserta rombongan menunaikan ibadah salat Jumat di masjid itu.
Usai salat, Presiden pun melanjutkannya dengan pembagian sertifikat tanah wakaf bagi 204 pihak.
Pada pengujung pidatonya, Presiden sekaligus menyampaikan klarifikasi atas sejumlah isu miring yang menerpa dirinya di tahun politik ini.
"Isu-isu ini sudah empat tahun berjalan, saya enggak mau jawab. Saya diem saja. Saya sabar, ya Allah, sabar. Tapi kok isu ini lama-lama berkembang ke mana-mana. Akhirnya ya saya jawab," ujar Jokowi.
Pertama ia mengklarifikasi isu bahwa ia adalah bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Pertama, misalnya Presiden Jokowi itu PKI. Ada yang dengar enggak ini?" kata Jokowi.
Mendengar demikian, sejumlah jemaah masjid yang menyaksikan pidato Presiden sontak menjawab pernyataan Jokowi dengan berteriak, "Bohong, Pak."
Ada pula yang berteriak, "Hoax itu, Pak."
Jokowi menegaskan bahwa isu itu hoax belaka.
Baca: Puput dan Keluarga tidak Kembali ke Kediaman Kawasan Cimanggis Sejak BTP ke Luar dari Rutan Brimob
"Saya lahir tahun 1961. PKI dibubarkan tahun 1966. Berarti umur saya baru 4 tahun, masih balita. Enggak ada yang namanya PKI balita," lanjut dia.
Pernyataan Jokowi itu pun mengundang tawa jemaah masjid. Bahkan, ada pula yang kembali berteriak, "Hoax itu Pak."
Selain mengenai isu PKI, Jokowi juga mengklarifikasi isu miring lainnya yang menerpa dirinya, yakni isu Jokowi anti Islam dan Jokowi antek asing.
Listrik Gratis
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sejumlah BUMN, melakukan sinergi dengan menyambungkan listrik gratis untuk 11.000 rumah tangga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Didampingi Menteri BUMN, Rini M Soemarno, pemasangan listrik gratis ini secara simbolis dilakukan oleh Jokowi di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (25/1/2019).
Kepada warga setempat, Jokowi menekankan pentingnya listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
Oleh karena itu, Pemerintah akan mengebut pemasangan listrik gratis untuk rumah tangga tidak mampu.
"Saat ini konsentrasi memang di Jawa Barat, karena masih banyak masyarakat disini yang belum menikmati listrik," ujar Jokowi.
Sebagai pihak yang bertanggung jawab, Rini Soemarno mengatakan, bantuan listrik gratis di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi ini adalah wujud nyata kepeduluian BUMN sebagai agen pembangunan.
Untuk fase pertama, 6 BUMN seperti PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan Perumnas, bersinergi dengan PT PLN memberikan bantuan pemasangan listrik gratis untuk 37 rumah tangga di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Untuk sisanya, Menteri Rini menegaskan sebanyak 10.683 akan selesai secara bertahap pada bulan Maret 2019 mendatang.
Berdasarkan data PT PLN, terdapat sekitar 10.472 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan 796 rumah tangga di Kota Bekasi yang masih mendapatkan listrik secara "lavering".
Baca: Sambil Tersenyum Bupati Mesuji Khamami Sembunyikan Tangannya yang Terborgol di Balik Tas Warna Merah
"Terima kasih kepada BUMN yang telah bersinergi dengan memberikan bantuan listrik gratis kepada masyarakat disini. Saya akan memastikan, masyarakat yang tadinya menikmati listrik dengan cara lavering (mengambil dari tetangga), kini sudah bisa menikmati dari PLN," ujar Rini.
Menurut Dirut PT PLN, Sofyan Basyir, program sinergi BUMN ini akan membantu warga yang tidak mampu untuk membayar biaya pasang baru listriknya.
"Lewat Listrik PLN, mereka dapat melakukan penghematan untuk pengeluaran per bulannya. Sekarang mereka hanya membayar sekitar Rp 30 ribu per bulannya untuk listrik PLN," ujar Sofyan.
Sebelum Bekasi, kota-kota seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi telah terlebih dahulu menikmati sinergi bersama BUMN dengan total pemasangan listrik gratis sebanyak 100.970 untuk rumah tangga tidak mampu. (Tribun Network/theresia felisiani/seno/Kompas.com)