Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPN Prabowo Tuding Kubu 01 yang Buat Tabloid Indonesia Barokah, TKN: Ini Pesta, Enggak Usah Tegang

Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Miftah Sabri melontarkan tudingan bahwa kubu 01 adalah pembuat Tabloid Indonesia Barokah.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
zoom-in BPN Prabowo Tuding Kubu 01 yang Buat Tabloid Indonesia Barokah, TKN: Ini Pesta, Enggak Usah Tegang
Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
Ketua Presidium Aksi Bela Islam, Kapitra Ampera 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Miftah Sabri melontarkan tudingan bahwa kubu 01 adalah pembuat Tabloid Indonesia Barokah.

Hal tersebut disampaikan Miftah saat berdialog di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin (28/1/2019).

Awalnya, Miftah memaparkan bahwa pembuatan Tabloid Indonesia Barokah ini adalah bentuk kampanye negatif untuk menurunkan kualitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau kita melihat ini memang sebuah kampanye negatif yang sistematis, yang disiapkan oleh siapapun itu di luar, yang jelas ini dengan tujuan untuk melakukan downgrading kepada pasangan 02, Prabowo-Sandi," ujarnya.

"Dan ini memang ada problem etis ya, pertama tidak bertanggung jawab, tidak jelas itu redaksinya siapa, yang kedua dikirimkan ke rumah-rumah ibadah," ungkap Miftah.

Terlebih, jelas Miftah, belakangan diketahui bahwa untuk mengirim Tabloid Indonesia Barokah ini ke satu provinsi saja tagihan kiriman posnya bisa senilai Rp 1,4 miliar.

"Itu bisa kita bayangkan berarti memang ada sebuah kekuatan yang sistematis," kata Miftah.

Berita Rekomendasi

"Dan ini membawa tagline Indonesia Barokah. Ini memang kita tidak bisa tidak untuk berpandangan bahwa ini memang diinisiasi oleh teman-teman dari kubu 01," paparnya kemudian.

Mendengar kubunya mendapatkan tuduhan, anggota Tim Kemenangan Nasional ( TKN) Joko Widodo ( Jokowi)-Ma'ruf Amin, Kapitra Ampera angkat bicara.

"Ini menuduh, tidak boleh dong, bahaya," Kapitra menginterupsi.

BACA BERITA SELENGKAPNYA >>>

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas