Usul KKB Penyebutannya Diganti Jadi Separatis, Moeldoko : Kita Harus Tegas
"Ya penyebutan, jangan bicara KKB, bicara separatis, kita harus tegas," ucap Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai penanganan dengan model baru untuk mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Menurut Moeldoko, Kemenko Polhukam saat ini sudah melakukan evaluasi, di mana diperlukannya upaya dan model baru untuk dikembangkan dalam penanganan KKB di Papua.
Baca: Wiranto: Tidak Akan Ada Proses Negosiasi Antara Indonesia dengan KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya
"Ya penyebutan, jangan bicara KKB, bicara separatis, kita harus tegas," ucap Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/1/2019).
Mantan Panglima TNI itu menilai dengan menyebut sebagai separtis, maka TNI dapat terlibat dalam memberantas kelompok-kelompok tersebut.
Berbeda halnya dengan sebutan KKB, di mana yang menangani hanya pihak kepolisian.
Baca: DPR Dorong Pemerintah Lakukan Operasi Tumpas Gerakan Separatis
"Kalau julukannya berbeda (bukan KKB), perlu tentara terlibat di dalamnya," kata Moeldoko.
Diketahui, jelang akhir tahun kemarin, sebanyak 28 pekerja jalan Trans Papua dari PT Istaka Karya menjadi korban penembakan KKB pimpinan Egianus Kogoya.