4 Tradisi Perayaan Imlek yang Mulai Ditinggalkan, Termasuk Begadang di Malam Tahun Baru Imlek
Selayaknya perayaan lainnya, Tahun Baru Imlek memiliki sederetan tradisi yang memiliki makna filosofis yang mendalam.
Editor: Arif Setyabudi Santoso
(TribunTravel.com/Rizki A Tiara)
TRIBUNNEWS.COM - Perayaan Tahun Baru Imlek tiba kurang dari satu minggu lagi.
Selayaknya perayaan lainnya, Tahun Baru Imlek memiliki sederetan tradisi yang memiliki makna filosofis yang mendalam.
Namun, beberapa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek sudah semakin memudar.
Berikut TribunTravel.com telah merangkum beberapa tradisi Imlek yang sudah mulai ditinggalkan dari laman travelchinaguide.com.
1. Memuja Dewa Dapur
Menurut legenda, beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, Dewa Dapur akan membuat laporan akhir tahun tentang kebaikan dan keburukan setiap manusia kepada Kaisar Giok.
Menjelang malam, setiap keluarga pun merasa khawatir keburukan mereka akan terlihat oleh Kaisar Giok.
Sehingga mereka pun menyalakan dupa, petasan, dan memuja dewa dengan 'sesaji' seperti kue, kacang-kacangan, dan buah kering.
Dengan begini, Dewa Dapur diharapkan untuk melapor sisi baik mereka saja.
Faktanya, memberikan sesaji ini diharapkan untuk membawa keberuntungan dan kesehatan di masa depan.