Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum PBNU: Nahdlatul Ulama Siap Hadapi Revolusi Industri 5.0

"Justru kita sudah siap menghadapi revolusi industri 5.0 di mana teknologi disiapkan untuk mengisi kekosongan sosial,” kata Said Aqil Siradj

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ketua Umum PBNU: Nahdlatul Ulama Siap Hadapi Revolusi Industri 5.0
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan), berbincang dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kiri), dan Ketua Muslimat Nahdatul Ulama Kofifah Indar Parawansa (kanan) saat menghadiri Harlah ke 73 Muslimat NU, doa bersama untuk keselamatan bangsa dan maulidurrasul, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). Acara tersebut mengangkat tema 'Khidmah Muslimat NU, Jaga Aswaja, Teguhkan Bangsa'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengklaim organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu tak hanya siap menghadapi revolusi industri 4.0; tetapi juga siap menghadapi revolusi industri 5.0.

Said Aqil Siradj tak memungkiri bahwa kemajuan zaman menjadi tantangan yang harus dijawab oleh NU sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan.

Baca: Presiden: NU Memiliki Komitmen Kebangsaan

“Menghadapi revolus industri 4.0 ini NU sudah menjawabnya dengan menelurkan program seperti NU-Cash, dikira kita ketinggalan apa ya, justru kita sudah siap menghadapi revolusi industri 5.0 di mana teknologi disiapkan untuk mengisi kekosongan sosial,” kata Said Aqil Siradj saat membuka acara Harlah (Hari Lahir) NU ke-93 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).

 Said Aqil Siradj menegaskan NU percaya diri tak kehilangan jati diri di tengah perkembangan zaman.

“Karena kita memiliki ‘hubbul wathan minnal iman’,” tutur Said Aqil Siradj.

Mengenai revolusi industri 4.0, Said Aqil Siradj mengatakan pihaknya akan membahas masalah tersebut dalam gelaran kumpul 10 ribu ulama di Pondok Besar Al Azhar di Banjar, Jawa Barat pada 27 Februari sampai 1 Maret 2019.

Berita Rekomendasi

“Nanti akan dibahas masalah monopoli perdagangan di sana,” tutur Said Aqil Siradj.

Baca: TKN: Doa Rais Aam NU Bentuk Nyata Dukungan Ulama untuk Kemenangan Jokowi-Maruf Amin

Said Aqil sendiri mensyukuri NU yang sudah memasuki usia ke-93.

“Kami bersyukur karena NU hingga kini masih eksis di umur 93 tahun dengan memiliki 34 cabang di luar negeri di berbagai negara mulai dari Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Malaysia, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, dan lain-lain,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas