Kemendagri Cek Kabar Kepala Daerah Pukul Penyidik KPK di Hotel Borobudur
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang mengecek adanya informasi terkait kabar seorang kepala daerah memukul penyidik KPK.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang mengecek adanya informasi terkait kabar seorang kepala daerah memukul penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun kejadian tersebut terjadi di Hotel Borobudur, Jakarta.
"Kita juga lagi cek informasinya, yang saya dengar begitu (ada pemukulan)," ujar Kapuspen Kemendagri, Bahtiar saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu(3/2/2019).
Baca: Risiko Bahaya Pasang Aksesori Pemundur Sok Belakang di Motor Matic
Bahtiar membenarkan memang, Jumat(1/2/2019) lalu digelar sebuah acara di Hotel Borobudur, Jakarta.
"Jumat kabarnya memang ada acara di sana. Cuma kita belum tahu nih siapa pelakunya," ujarnya. Lebih jauh Bahtiar menjelaskan insiden pemukulan di Hotel Borobudur tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan Kementerian Dalam Negeri.
Baca: Respons TKN Jokowi-Maruf Sikapi Klaim Sandiaga Soal Elektabilitas yang Tinggal Terpaut 9 Persen
Memang lanjut Bahtiar setiap pemerintah daerah yang datang ke Jakarta tujuannya untuk rapat konsultasi, namun pada saat pemukulan di Hotel Borobudur tersebut tidak ada kaitan dengan Kemendagri. "Disana enggak ada orang Kemendagri. Enggak ada ikatan langsung dengan Kemendagri," ujar Bahtiar.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap dua pegawai KPK yang tengah bertugas ke Polda Metro Jaya.
Baca: Diisi oleh Mantan Jenderal hingga Politisi Ulung, Inilah Tim Bravo 5 yang Selalu Mengawal Jokowi
Tidak hanya dianiaya, menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah dua petugas KPK tersebut juga mengalami perampasan barang-barang. "Sehingga kami memandang penganiayaan yang dilakukan terhadap 2 pegawai KPK dan perampasan barang-barang yang ada pada pegawai tersebut merupakan tindakan serangan terhadap penegak hukum yang sedang menjalankan tugas," kata Febri.
Febri mengatakan KPK telah berkoordinasi dengan Polda dan berharap setelah laporan ini agar segera memproses pelaku penganiayaan tersebut. (Willy Widianto)