Generasi Milenial Paling Rentan Terhadap Bahaya Hoax
Sikap apatisme terkait politik membuat milenial tidak peka terhadap distribusi informasi yang belum terverifikasi
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi milenial, yang diperkirakan menjadi faktor penentu dalam politik elektoral, diketahui paling rentan terhadap bahaya hoax, atau berita bohong.
Seperti diketahui, jumlah informasi palsu meningkat tajam menjelang berlangsungnya hajatan akbar rakyat Indonesia yakni Pemilu Presiden dan legislatif di April 2019.
Belakangan ini banyak konten mudah viral melalui sosial media atau aplikasi chatting.
Menyadari besarnya bahaya diseminasi berita palsu, perkumpulan pemuda Generasi 1 Indonesia (G1I), yang didukung oleh kaum milenial dari kalangan mahasiswa dan pelajar dari DKI Jakarta, pada hari Minggu (3/2/2019) menggelar deklarasi anti hoax dan penyataan kesiapan untuk mengawal pemilu yang damai, lancar dan aman.
Sekretaris Jenderal G1I Ginka Febriyanti mengatakan pihaknya tergerak untuk meng-edukasi kaum milenial terkait hoax untuk menggugah rekan mereka yang bersikap apatis terhadap perkembangan politik.
Menurutnya, sikap apatisme membuat mereka tidak peka terhadap distribusi informasi yang belum terverifikasi.
"Kebanyakan dari mereka pun lebih suka membaca judul, dibandingkan isi. Jadi hanya dengan membaca judul aja langsung bisa menarik kesimpulan. Lalu mereka main share tanpa mempertimbangkan akibatnya, padahal belum tentu informasinya benar,” ujarnya.
“Kita dari Generasi 1 Indonesia berinisiatif utk merangkul teman-teman, untuk memberikan mereka pengarahan, agar berbagai macam hoax tersebut tidak semakin menyebar," kata Ginka.
Baca: Pria Gold Coast Dituntut Sebar Hoax Bom Dalam Insiden Penutupan Bandara Brisbane
Mengusung tema Si Cerdas Anti Hoax, Siap Kawal Pemilu Damai, G1I mengadakan beberapa rangkaian acara sebelum melakukan deklarasi, diantaranya kegiatan Fun Run, atau lomba lari di sekitar FX Senayan sampai bundaran Senayan. G1I menggunakan momentum Car Free Day untuk mengajak kaum milenial menikmati indahnya pagi di ibu kota. Selain itu, pengunjung dihibur oleh panggung hiburan.
Kepala Biro Multimedia Mabes Polri Brigjen Pol. Drs. H. Budi Setiawan Msi mengatakan Polri memberikan apresiasi terhadap kegiatan G1I karena aktivitas mereka diharapkan bisa membantu gerakan anti-hoax dan meredam berbagai isu yang meresahkan masyarakat.
"Generasi milenial adalah penerus bangsa, calon pimpinan, kita harapkan dapat mencerna berita, kabar dan ajakan dengan baik. Segala sesuatu harus kita cek terlebih dahulu,” ujar Brigjen Budi dalam sambutanya.
“Kita mendukung aktivitas ini karena niatnya baik, khususnya terhadap anti hoax, anti fitnah, anti hujatan dalam rangka Pemilu yang adem, damai, lancar dan sukses,” tambahnya.
Harry Warganegara Harun, pengusaha muda dan perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan HIPMI memberikan apresiasi besar untuk aktivitas semacam ini karena diharapkan dapat memberikan edukasi terhadap kaum milenial untuk cerdas memilih berita.
“Ada tiga macam berita hoax. Satu, berita yang dari judul, gambar, dan isi semuanya bohong. Dua, ada yang judul dan isinya beda. Tiga, ada berita betul, tapi sebenarnya adalah berita lama yang diblast ulang untuk tujuan jahat, mendiskreditkan orang,” kata Harry.