Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sakit Hati Jadi Alasan Pria di Rejang Lebong Bunuh Mantan Istri dan 2 Anaknya

Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika membeberkan alasan dibalik pembunuhan berencana yang menggegerkan Bengkulu, tanggal 12 Januari 2019.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sakit Hati Jadi Alasan Pria di Rejang Lebong Bunuh Mantan Istri dan 2 Anaknya
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika saat konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan berencana, di Polres Rejang Lebong, Bengkulu, Jumat (8/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika membeberkan alasan dibalik pembunuhan berencana yang menggegerkan Bengkulu, tanggal 12 Januari 2019 lalu.

Diketahui, tersangka berinisial JM melakukan pembunuhan berencana terhadap mantan istrinya sendiri yang kemudian juga membunuh 2 anak tiri korban.

Jeki mengatakan pembunuhan ini dilakukan tersangka dengan alasan sakit hati karena diceraikan korban.

Baca: Petinggi Demokrat Sebut Prabowo Tak Bijaksana Kritik 10 Tahun Pemerintahan SBY

Korban sendiri menceraikan tersangka 6 bulan sebelum kejadian.

"Pembunuhan ini dilakukan secara berencana karena pelaku merasa sakit hati dicerai korban," ujar Jeki, di Polres Rejang Lebong, Bengkulu, Jumat (8/2/2019).

Ia menjelaskan pembunuhan dilakukan pada pukul 03.00 WIB, dimana tersangka memasuki rumah korban dari pintu samping.

Baca: Gerindra Sebut Tiga Kandidat dari PKS Belum Ideal Isi Posisi Wagub DKI

Berita Rekomendasi

JM kemudian langsung memukul korban dengan balok saat korban terbangun dari tidurnya untuk melakukan salat.

Tersangka yang telah menjalani pernikahan selama 2 tahun dengan korban memang mengetahui kebiasaan korban yang selalu bangun untuk melakukan salat subuh di masjid.

"Saat itu dilakukan pemukulan oleh tersangka dengan menggunakan balok. Korban melawan. Lalu putri korban, Miranda, bangun dan melawan kemudian dipukul dan ditusuk. Putri kedua korban, Cika, umur 10, (juga) bangun menangis dan langsung dilakukan penusukan oleh tersangka," kata dia.

Baca: Ahok BTP Gabung PDIP, Tim Sukses Prabowo-Sandi Justru Yakin Bakal Naikan Elektabilitas Prabowo

Untuk memastikan para korban sudah dalam keadaan meninggal, JM menjerat leher para korban dengan kabel charger gawai dan laptop.

Setelahnya, JM membawa sejumlah barang-barang korban berupa cincin, gelang, beberapa barang lain serta 1 unit mobil merk APV pada 05.30 WIB.

Hal ini dilakukan korban untuk mengelabui bahwa pembunuhan hanya berkedok perampokan dan dilakukan oleh orang yang tidak dikenal korban.

"Pelaku juga menggunakan cadar hitam untuk mengelabui, agar pelaku dikira korban. Mobil dibawa ke RSUD hanya untuk mengelabui. Bahwa yang bersangkutan seolah-olah korban," jelas Jeki.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas