Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Gus Yasin tentang Pertemuan Mengharukan Ustaz Somad dan KH Maimoen Zubair di Semarang

"Tujuan beliau minta sanad (silsilah) keilmuan dari Mbah Moen yang sampai kepada Rasulullah," kata Gus Yasin, Minggu (10/2/2019) pagi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Gus Yasin tentang Pertemuan Mengharukan Ustaz Somad dan KH Maimoen Zubair di Semarang
TRIBUN JATENG
Pertemuan mengharukan Ustaz Somad dan KH Maimoen Zubair di Semarang, Sabtu (9/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ulama asal Riau Ustaz Abdul Somad atau yang biasa dipanggil UAS menemui KH Maimoen Zubair di Semarang, Sabtu (9/2/2019).

Pertemuan itu berlangsung di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jateng, Jalan Rinjani, kediaman Taj Yasin Maimoen. UAS sehari sebelumnya mendapat panggilan Syaikh Abdul Somad dari Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan.

UAS tiba di kediaman Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin Maimun itu sekitar pukul 08.00 WIB, didampingi beberapa sahabatnya.

Gus Yasin mengatakan pertemuan ini berlangsung satu jam dalam suasana santai tapi takzim layaknya pertemuan guru dan murid.

Menurutnya, selain karena Mbah Moen tokoh sepuh NU, niatan UAS berkunjung karena silsilah keilmuan keluarganya sama dengan Mbah Moen. "Sangat santai, Syaikh Abdul Somad lebih banyak mendengar Mbah Moen."

"Tujuan beliau minta sanad (silsilah) keilmuan dari Mbah Moen yang sampai kepada Rasulullah," kata Gus Yasin, Minggu (10/2/2019) pagi.

Baca: Luna Maya Foto Bareng Pevita Pearce, Herjunot Ali Beberkan Fakta Sebenarnya dan Singgung Ariel Noah

Mbah Moen disebutnya banyak menyampaikan wawasan kebangsaan soal sejarah Indonesia dam Islam di nusantara. Dari pondasi-pondasi hukum di Tanah Air hingga masuknya Islam ke Indonesia melalui Sumatera.

BERITA REKOMENDASI

Khusus sejarah keislaman, Mbah Moen mengatakan meski masuk dari Sumatera tapi pesatnya perkembangan Islam justru ada di tanah Jawa.

• Khofifah Minta Fadli Zon Meminta Maaf ke Mbah Moen soal Puisi Doa yang Ditukar

"Sejarah ini yang oleh Mbah Moen agar dipahami siapa pun."

"Karena kita harus menerima qadha dan qadar Allah, termasuk menerima kenyataan jasa Belanda pada terbentuknya negara ini," tandasnya.

Gus Yasin menegaskan tidak ada perbincangan politik praktis, melulu politik kebangsaan dan keorganisasian. Karena dalam pertemuan itu, murni sebagai salah satu perjalanan spiritual Syaikh Abdus Somad yang semakin dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU).


Seusai pertemuan, UAS menyampaikan rasa syukurnya karena bisa bertemu Kiai Maimoen. Menurut Syaikh Abdus Somad yang dikutip Gus Yasin, Mbah Moen memberikan pencerahan dan wacana berbeda.

Begitu tawadhu dan rendah hati menyikapi perbedaan. Itulah yang membuat UAS terkesan kepada Mbah Moen. "Pertemuan ini bukan karena politik lima tahunan tapi untuk menjaga NKRI tetap kokoh," jelas Gus Yasin.

UAS bertemu Kiai Maimoen Zubair di Rumah Dinas Wagub Jateng, kediaman Taj Yasin Maimoen, Sabtu (9/2/2019). (IST)
Seusai menemui Mbah Moen, safari Syekh Abdus Somad berlanjut ke Jombang.

Di antaranya bertemu Gus Sholahudin Wahid dan ziarah ke makam Gus Dur dan pendiri Nahdlatul Ulama, Kiai Bisri Syansuri.

Tentang seluruh safari Syaikh Abdus Somad ini, Gus Yasin berharap memberi pemahaman pada masyarakat baik dalam hal politis maupun organisasi keagamaan.

"Saya tidak perlu mengait-ngaitkan dengan yang politis. Tapi yang perlu dicatat adalah lisanul hal afsah min lisanul maqal yang artinya bahasa tubuh itu lebih kuat daripada bahasa lisan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas