Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Jadi SPN Mojokerto Saja Tak Kesampaian, Komjen Arief Sulistyanto Malah Jadi Kalemdiklat Polri

Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto melihat jabatan serta tanggung jawab baru yang diembannya kini sebagai tugas mulia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Sugiyarto
zoom-in Ingin Jadi SPN Mojokerto Saja Tak Kesampaian, Komjen Arief Sulistyanto Malah Jadi Kalemdiklat Polri
TRIBUN/DOMUARA AMBARITA
Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto berbincang terkait pemberhentian 13 Taruna Akpol di Jakarta, Rabu (13/2/2019). TRIBUNNEWS/DOMUARA AMBARITA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto melihat jabatan serta tanggung jawab baru yang diembannya kini sebagai tugas mulia.

"Saya sangat enjoy di mana saja. Saya tidak pernah merasa tertekan," ujarnya kepada Tribunnews.com di Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).

Dalam perspektifnya, Arif menilai tugas apa pun memiliki muatan yang sama, ada fokus dan domainnya dalam tugas tersebut.

Arief pun menceritakan bagaimana perjalanan karier dirinya sebagai perwira tinggi Polri dulu hingga sekarang ini.

"Saya kaget waktu pak Tito jadi kapolri, saya diminta untuk jadi asisten SDM Polri. Saya kaget. Saya takut tidak bisa. Kapolri bilang SDM ini harus dikelola orang dari luar, dan beliau melihat itu pada diri saya," katanya.

Itu terjadi ketika dirinya menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat pada 2014 sampai 2016.

BERITA REKOMENDASI

"Ketika saya jadi Kapolda Kalbar, saya harus mulai dari pembenahan sumber daya manusia, penciptaan program. Di situ rupanya beliau melihat ada potensi," lanjutnya.

Kemampuan dalam memanage hingga memaksimalkan sumber daya manusia di tubuh Polri yang membuat dirinya yakin bahwa dirinya tidak merasa tertekan berada dalam jabatan-jabatan tertentu.

"Ketika jadi Kabareskrim, bagaimana sumber daya manusia yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin, dibangun sistem kontrol hingga bisa melakukan tugas dengan baik. Di sini (Lemdiklat) ada aspek pendidikan, aspek pelatihan sehingga ketika ditunjuk Kalemdiklat, semua itu berproses dengan benar, saya sudah running itu," kata Arief.

Saat Hasil Melebihi Ekspektasi

Selain karena mampu memanage SDM di posisi tertentu tersebut, perwira tinggi Polri bintang tiga itu juga menceritakan sejumlah cerita jenaka yang berkorelasi dengan apa yang dialaminya saat ini.


Besar dari keluarga guru, Arief pernah menginginkan menjadi Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) di Mojokerto.

"Saya cerita sama teman-teman di Mojokerto ingin menjadi Kepala SPN Mojokerto, karena tempatnya luas, tapi ternyata enggak kesampaian," kata Arief.

Hal yang sama juga terjadi ketika dirinya menjadi Kapolda Kalbar. Saat itu, ada keinginan Arief untuk menjadi Gubernur Akademi Kepolisian.

"Saya ingin mendidik taruna-taruna itu menjadi taruna berintegritas. Tapi ternyata lewat juga, dan jadi asisten SDM Polri," katanya seraya tertawa.

Namun, ekspektasi itu ternyata berbuah hasil yang lebih tinggi, yakni menjabat Kalemdiklat Polri pada awal 2019 ini.

"Artinya Tuhan memberikan dan memenuhi sesuatu yang melebihi ekspektasi," pungkas Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas