Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipelopori oleh Gumilar Rusliwa Somantri, Sejumlah Tokoh Sunda Berkumpul di Kediaman Agum Gumelar

WAG ini belum berumur setahun, namun berhasil menggelar pertemuan pertama di rumah tokoh Sunda Jenderal Purnawirawan Agum Gumelar

Editor: Sanusi
zoom-in Dipelopori oleh Gumilar Rusliwa Somantri, Sejumlah Tokoh Sunda Berkumpul di Kediaman Agum Gumelar
ist
Para peserta pertemuan pertama USA keur NKRI di rumah Agum Gumelar, Jalan Panglima Polim III, 146, Jakarta, Sabtu (16/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum sebuah grup WhatsApp berujung pertemuan di dunia nyata demi saling mengakrabkan silaturahmi.

Begitu pula sebuah grup WhatsApp yang dipelopori mantan Rektor Universitas Indonesia, Prof Gumilar Rusliwa Somantri, dengan nama grup Urang Sunda Asli (USA) keur NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

WAG ini belum berumur setahun, namun berhasil menggelar pertemuan pertama di rumah tokoh Sunda Jenderal Purnawirawan Agum Gumelar, Jalan Panglima Polim III, 146, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Silaturahmi yang sudah diwanti-wanti tidak menyinggung soal politik praktis, apalagi terkait pilpres, berlangsung meriah dengan dihadiri sekitar seratus anggota grup "USA keur NKRI".

Agum Gumelar dan istri, Linda Amalia Sari, begitu ramah menyambut dan menyapa semua tamu yang hadir.

Pertemuan itu antara lain dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Agus Gurning Kartasasmita, Menkoinfo Rudiantara, Hakim Agung Dudu Duswara, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, dan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus.

Ada pula Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Dirjen PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, anggota DPR Agun Gunanjar Sudarsa, anggota Lembaga Sensor Film Dhipa Galuh Purba, mantan Rektor Unpad Ganjar Kurnia, Direktur Institut Seni Bandung Indonesia (ISBI) Een Herdiani, penerjemah sastra Prancis Ida Sundari Husen, para seniman dan sastrawan seperti Tisna Sanjaya, Etti RS, Dadan Sutisna dan banyak lagi.

BERITA REKOMENDASI

Selain disambut oleh pribumi, para tamu tentunya disambut oleh ketua panitia Prof Gumilar Rusliwa Somantri dengan sangat akrab.

Acara dikemas dengan sangat padat dan menggembirakan.

Yatun Rombonah Awaliah, dosen muda Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang mengkoordinir acara ini, menyusun acara dengan tujuan untuk mengakrabkan para anggota grup.

Sambutan pun cukup hanya disampaikan oleh Prof Gumilar Rusliwa Somantri sebagai Ketua Panitia, Agum Gumelar sebagai pribumi, dan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat.

Kemeriahan acara itu karena tampilan kesenian yang berbeda dari biasanya, yaitu menampilkan kemahiran seni dari para mahasiswa Unpad dan ISBI yang serba bisa, yaitu menyanyikan lagu-lagu tradisi Sunda yang sangat klasik.

Kemudian disusul lagu-lagi moderen baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang sedang hit sekarang.

Menurut Ganjar Kurnia, pimpinan rombongan kesenian, banyak orang yang bisa menyanyikan lagu-lagu tradisi Sunda.

Begitu pula banyak orang yang mahir menyanyikan lagu-lagu kontemporer.

Namun, sangat sedikit mahasiswa usia milenial yang mampu menyanyikan lagu-lagu tradisi Sunda yang sangat klasik, sekaligus ia mampu menyanyikan lagu-lagu kontemporer yang sedang hit dan digemari anak-anak muda dewasa ini.

Penampilan para mahasiswa itu memang menakjubkan karena suaranya memang sangat bagus.

Baik dalam menyanyikan lagu tradisi Sunda maupun ketika menyanyikan lagu-lagu kontemporer.

Yang lebih mempesona lagi, seorang mahasiswa berusia belia, termasuk generasi Z, mampu memainkan semua alat musik.

Tak hanya alat musik tradisional seperti rebab, suling, terompet, dan kecapi melainkan juga mampu memainkan alat musik moderen seperti violin dan saksofon.

Penampilan mereka dimeriahkan lagi dengan kehadiran Hetty Koes Endang yang menyanyikan beberapa lagu.

Termasuk lagu hitnya “Malam yang Dingin”, berduet dengan anak bungsunya.

Begitu pula penampilan Acil dan Jaka Bimbo membuat suasana makin hidup.

Atraksi kesenian yang sangat meriah itu akhirnya membuat Direktur ISBI Een Herdiani memamerkan kebolehannya menari jaipongan di depan hadirin.

Yang tak bisa dilewatkan, tentu masing-masing anggota berlomba untuk swa-foto, terutama dengan Agum Gumelar dan istri sebagai pribumi.

Agum Gumelar berharap pertemuan ini jangan hanya sekali dan sebatas ngumpul, tapi ada manfaatnya bagi kelangsungan kebudayaan Sunda.

Agum setuju dengan apa yang dipresentasikan Ganjar Kurnia dan Dadan Sutisna untuk merealisasikan program digitalisasi kebudayaan Sunda.

Program ini sudah dirintis Dadan Sutisna namun tertatih-tatih karena terhambat biaya.

Gubernur Jabar pun berjanji akan membiayai program tersebut karena menganggap penting program digitalisasi kebudayaan Sunda.

Jadi siapa pun bisa mengakses data kebudayaan Sunda sejak jaman kolonial.

Ke depan, Agum Gumelar merencanakan pertemuan kedua dengan judul “Sawengi di Tatar Sunda (Semalam di Tanah Sunda)”, yang rencananya akan dilangsungkan di Ciwidey, Kabupaten Bandung. (tribunjateng/cep)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Beginilah Jika Orang Sunda Berkumpul

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas