Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkait Kebijakan Impor Pangan, Timses Prabowo Sebut Komitmen Kepemimpinan Jokowi Rendah

Saat debat, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menanyakan soal janji Presiden Jokowi yang tak akan membuat kebijakan impor pangan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Terkait Kebijakan Impor Pangan, Timses Prabowo Sebut Komitmen Kepemimpinan Jokowi Rendah
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak 

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Presiden Joko Widodo memiliki komitmen kepemimpinan yang rendah terkait kebijakan impor pangan.

Hal itu terlihat saat Jokowi menjelaskan kebijakan impor pada debat kedua pilpres Minggu (17/2/2019) malam.

"Pak Jokowi justru menunjukkan rendahnya komitmen kepemimpinan beliau," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Senin (18/2/2019).

Saat debat, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menanyakan soal janji Presiden Jokowi yang tak akan membuat kebijakan impor pangan pada awal masa pemerintahannya.

Baca: Debat Kedua Jokowi Lebih Berpotensi Dulang Suara Swing Voters Ketimbang Prabowo, Ini Kata Pengamat

Namun, menurut dia, saat ini pemerintah justru banyak mengimpor berbagai komoditas pangan. Prabowo menilai kebijakan pemerintah dalam mengimpor pangan justru membebani para petani.

Terlebih lagi impor pangan justru dilakukan pada masa panen. Ia mencontohkan impor gula dalam jutaan ton yang dilakukan pada saat masa panen.

Sementara, Jokowi mengakui pemerintah masih menerapkan kebijakan impor. Namun ia menegaskan, secara kuantitas, impor pangan pada pemerintahannya menurun drastis.

Baca: Debat Kedua Capres, Jokowi dan Prabowo Dinilai Terlihat Orisinal

Berita Rekomendasi

Menurut Jokowi, di tahun 2014 tercatat impor jagung mencapai 3,5 juta ton. Kemudian pada 2018 pemerintah hanya mengimpor jagung sebanyak 180 ribu ton.

Dahnil mengatakan, data yang harus dipaparkan tersebut harus dicek kembali. Sebab, merujuk pada data BPN, ia melihat agresivitas impor saat ini sangat tinggi.

Kedua, lanjut Dahnil, pemerintah dinilai tak memiliki alasan yang cukup untuk melakukan impor, apalagi saat panen. Ia menuturkan kebijakan impor saat panen justru membebani para petani.

"Itu jadi masalah besar dan selalu kita kritik karena merugikan petani dan petani jadi korban dari kebijakan impor itu. Ini yang mau dilawan pak Prabowo karena potensi rente dalam impor itu harus dilawan. Mafia impor harus distop," kata Dahnil.(*)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Timses Prabowo: Saat Debat, Jokowi Tunjukkan Rendahnya Komitmen Kepemimpinan"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas