Panen Raya Jagung di Blora, Kementan Fasilitasi Kerjasama Petani dan Peternak Ayam
Acara panen raya jagung ini untuk mengawal dan menjembatani kerjasama pemanfaatan jagung hasil panen raya petani oleh peternak ayam.
Editor: Content Writer
Sementara itu, Eka Budiman PT. Charoen Phokphand Jawa Tengah menyampaikan, dalam acara ini pihaknya telah menyediakan dua Mobile Corn Dryer (MCD) untuk membantu petani mengeringkan jagungnya.
Menurutnya, kelebihan penggunaan MCD ini adalah dapat meningkatkan waktu simpan setelah dikeringkan, melancarkan tata niaga, mendapatkan kualitas lebih baik dan pada akhirnya petani dapat menikmati harga yang lebih baik dari jagung berkadar air lebih rendah.
Ia katakan bahwa konsep Mobile Corn Dryer berawal di tahun 2018, seiring dengan upaya PT Charoen Pokphand Indonesia dalam upaya meningkatkan penyerapan jagung secara langsung dari Petani yang merupakan bahan baku utama pakan ternak.
Prototipe ini sudah dilakukan uji coba lapangan perdana pada panen jagung di Lampung Selatan pada 29 Agustus 2018 Selanjutnya pada 15 Februari 2019 kembali dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Tuban dan saat ini dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Blora.
Berikutnya akan terus dilakukan uji coba secara berkala di beberapa sentra produksi jagung untuk memberikan bukti implementasi nyata atas kegunaan dari Mobile Corn Dryer pada pertanian jagung di negeri ini.
"Jika ada petani yang kesulitan menjual hasil panennya, dapat langsung menghubungi kami, kami akan bantu menyerapnya", kata Eka. "Kami akan bantu menjembatani," tandasnya.
Erno petani jagung yang hadir di acara tersebut berharap MDC ini bisa diperbantukan di Kabupaten Blora selama 1 bulan selama musim panen.
Ia juga berharap, limbah hasil pertanian jagung (tebon) di wilayahnya juga dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk pakan ternak. Mereka juga selsma ini telah memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk organik yang dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. (*)