Rombongan Presiden Melintas, Masyarakat Tidak Perlu Panik
Rombongan iring-iringan kendaraan kepresidenan maupun VVIP kerap hilir mudik di jalanan protokol ibu kota.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan iring-iringan kendaraan kepresidenan maupun VVIP kerap hilir mudik di jalanan protokol ibu kota.
Tidak jarang, rombongan ini melintas ke daerah-daerah terpencil saat melakukan kunjungan kerja.
Lantas bagaimana jika kita kebetulan berkendara bertemu dengan rombongan presiden?
Asintel Komandan Paspampres, Kolonel Kav Urip Prihatman mengatakan masyarakat silahkan berkendara seperti biasa, tidak perlu panik.
"Silakan seperti biasa, tidak ada ketentuan khusus. Kalau presiden dadah-dadah, ya dadah juga tidak papa," ujar Urip saat ditemui di Kantor Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2019).
Baca: Fadli Zon: Kalau Pemerintah Sabar, Bisa Akusisi Freeport Tanpa Keluarkan Uang
Ditanya apakah para pengendara di sekitar rombongan presiden perlu meminggirkan kendaraan?
Menurut Urip itu adalah kesadaran dari masyarakat.
Terlebih di era Presiden Jokowi, dia memilih tidak menggunakan sirene padahal sejak tinggal di Istana Bogor pada 2015, Jokowi hampir setiap hari bolak balik Bogor-Istana Negara.
Aksi rombongan Presiden Jokowi yang rela merasakan macet-macetan ria di tengah padatnya arus lalu lintas ibu kota banyak dipuji netizen.
"Tidak ada kekhususan saat mobil iringan presiden lewat. Ini kesadaran masyarakat saja, yang memberikan jalan karena tahu waktu presiden kan terbatas. Apalagi sekarang presiden tidak mau ada penyekatan lalu lintas. Makanya tidak mau pakai sirene," ungkap Urip.
Masih menurut Urip, ketika iring-iringan melintas, pihaknya selalu mengutamakan jangan sampai iringan menganggu masyarakat umum.
Selama di jalan harus santun, tidak arogan dan humanis.
Seperti contoh, iringan Paspampres akan selalu mengacungkan jempol mereka apabila masyarakat pengguna jalan telah memberikan jalan.
Itu sebagai bentuk ucapan terima kasih. -