Tanggapi Puisi Doa Neno Warisman, Samawi: Kalau Murni Acara Istighosah Tidak Singgung Soal Politik
Pembacaan puisi menyerupai doa oleh Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Neno Warisman menjadi ramai diperbincangkan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembacaan puisi menyerupai doa oleh Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Neno Warisman menjadi ramai diperbincangkan di media sosial.
Diketahui Neno membacakan puisi tersebut saat acara Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat kemarin.
Terkait hal tersebut Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), Aminuddin Maruf menilai puisi yang dibacakan Neno Warisman menyinggung soal kemenangan salah satu pasangan calon Presiden.
Menurut Aminuddin seharusnya Neno berdoa untuk kepentingan bangsa dan tidak perlu menyinggung soal politik.
Baca: Jokowi: Namanya THR Itu Diberikan Jelang Hari Raya . . .
"Doa yang dipanjatkan sangat berbeda. Kalau murni acara istighosah dan doa bersama untuk bangsa ya sudah berdoa saja tidak menyinggung kemenangan pasangan A atau pasangan B,"ujarnya dalam pernyataan yang diterima Tribunnews, Jumat(22/2/2019).
Aminuddin pun menganggap acara Munajat 212 merupakan bentuk kampanye terselubung.
Aminuddin juga mengaku bingung dalam doa yang dipanjatkan oleh Neno Warisman seolah-olah dirinya sedang mengancam Tuhan.
"Ya kita bisa menilai, bagaimana puisi yang diucapkan Neno Warisman, seolah olah mengancam tuhan, tuhan kok diancam," ujar Aminuddin.
Berikut ini isi potongan puisi yang dibacakan Neno Warisman dari video yang beredar di media sosial:
"Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan.Kami khawatir ya Allah. Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu," ujar Neno. (Willy Widianto)