Update Gempa Solok: 48 Luka-luka, 343 Rumah Rusak
selain korban luka-luka dan kerusakan unit rumah, gempa juga merusak fasilitas sekolah, peribadatan dan kesehatan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mencatat setidaknya pascagempa bumi yang mengguncang wilayah Solok Selatan menyebabkan 48 jiwa luka-luka dan 343 unit rumah rusak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat menginformasikan selain korban luka-luka dan kerusakan unit rumah, gempa juga merusak fasilitas sekolah, peribadatan dan kesehatan.
Sutopo mengatakan, dampak gempa bumi mencakup tiga kecamatan.
Hal tersebut dikatakan Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com sekira pukul 14.00 WIB Kamis (28/2/2019).
"Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Sangir Balal Janggo (Nagari Sungai kunyit, Sungai Kunyit Barat, Talunan Maju), Kecamatan Sangir Batang hari (Nagari Ranah Pantai Cermin), dan Kecamatan Sangir Jujuan (Nagari Lubuk Malako).
Baca: Presiden Jokowi Hadiri Harlah ke-46 Partai Persatuan Pembangunan di Ancol
Berikut rincian data korban dan kerusakan bangunan akibat gempa di Solok, Sumatera Barat.
Di Nagari Sungai Kunyit terdapat 22 orang luka-luka, 168 unit rumah rusak (21 rusak berat, 42 rusak sedang, 105 tusak ringan), dan 1 unit fasilitas kesehatan rusak.
Di Nagari Sungai Kunyit Barat terdapat 101 unit rumah rusak (1 Rusak Berat, 50 rusak sedang, 50 rusak ringan).
Di Nagari Talunan Maju terdapat 23 orang luka, 30 unit rumah rusak (7 rusak berat, 23 rusak sedang), 1 unit fasilitas peribadatan rusak, dan 1 fasilitas kesehatan rusak.
Baca: Gading Marten Rela Gisella Anastasia Cari Suami Lagi, Tapi Kasih Pesan Ini Demi Gempi
Di Nagari Ranah Pantai Cermin terdapat 2 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak ringan.
Di Nagari Lubuk Malako terdapat 1 orang luka-luka, 14 unit rumah rusak (3 rusak sedang dan 11 rusak ringan), dan 1 fasilitas pendidikan rusak.
"Hingga kini, pemerintah daerah, TNI, Polri dan mitra kerja setempat masih terus melakukan upaya penanganan darurat," kata Sutopo.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5 terjadi pada Kamis pagi (28/2/2019) pada pukul 06.27 WIB.