Kampanyekan Hasil Kerja Jokowi, Reliji 'Door to Door' di Aceh
Reliji akan melakukan kampanye door to door di Aceh untuk mensosialisasikan hasil kerja nyata Pemerintahan Jokowi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Relawan Indonesia Jokowi (Reliji) menggelar workshop dan pembekalan relawan di Banda Aceh, Kamis (28/2/2019) malam.
Didukung relawan dari kalangan aktivis lintas organisasi yang sebagian besar adalah generasi milenial, Relawan Indonesia Jokowi (Reliji) akan melakukan kampanye door to door di Aceh untuk mensosialisasikan hasil kerja nyata Pemerintahan Jokowi.
Acara Workshop dan Pembekalan Relawan yang berlangsung di Hotel Mekkah Banda Aceh ini dihadiri oleh perwakilan Koordinator kabupaten/kota se-Provinsi Aceh dan 200 relawan dari Kota Banda Aceh.
Hadir juga Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Aceh, Irwansyah, dan sejumlah perwakilan organisasi relawan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin yang ada di Aceh.
Saat memberikan pembekalan relawan di Banda Aceh, Ketua Umum Kornas Reliji Bursah Zarnubi mengatakan akan mengedepankan data dalam memberikan informasi.
“Kami lawan hoax dan fitnah dengan fakta dan data. Datangi masyarakat dari rumah ke rumah, sampaikan informasi yang benar tentang Jokowi mulai dari pribadinya yang sederhana, taat beribadah, dekat dengan umat Islam, hingga program pemerintahannya yang pro rakyat,” kata Bursah seperti dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2019) malam.
Menurut Bursah, para perwakilan dari kabupaten/kota selanjutnya akan membuat pelatihan kepada relawan di daerahnya masing-masing, sehingga total relawan yang akan melakukan kampanye door to door di Aceh mencapai sekitar 1.400, dimana setiap relawan ditugaskan untuk mendatangi 400 rumah/KK.
Bursah menyebut beberapa prestasi monumental selama 4 tahun Pemerintahan Jokowi. Pertama, terobosan Jokowi dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.
Itu dilakukan dengan mengubah orientasi pembangunan yang selama ini Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, menggenjot pembangunan di wilayah pedesaan dan daerah pinggiran, serta mengakselerasi pembangunan infrastruktur di luar Jawa.
Prestasi monumental Jokowi yang kedua, menurut Bursah, adalah menekan angka kemiskinan menjadi 9,82 persen per Maret 2018. Ini adalah angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Indonesia.
Ketiga, keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti ditunjukkan melalui indeks pembangunan manusia (IPM) yang meningkat, pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin baik, dan akses pendidikan yang lebih merata melalui pencanangan program wajib belajar 12 tahun dan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Jika pada periode ini Presiden Jokowi lebih menekankan pembangunan infrastruktur, dalam 5 tahun ke depan jika terpilih kembali Jokowi akan lebih fokus kepada pembangunan sumberdaya manusia,” kata Bursah.
Tepis Hoax dan Fitnah
Khusus untuk wilayah Aceh yang masyarakatnya dikenal relijius, Bursah menekankan kepada para relawan agar menyampaikan informasi yang sebenarnya tentang keIslaman dan ketaatan Jokowi dalam beribadah. Misalnya, Jokowi dan ibu Iriana sudah menunaikan ibadah haji ke tanah suci pada tahun 2003. Juga berkali-kali melaksanakan ibadah umroh bersama keluarganya.
“Informasi dan fakta tersebut sampaikan dengan baik sehingga masyarakat tidak terpengaruh dengan kabar bohong dan propaganda yang menyebut Jokowi bukan beragama Islam atau bahkan anti Islam,” kata Bursah.
Selain taat beribadah dan dekat dengan ulama, kata Bursah, Jokowi juga membuat sejumlah program nyata untuk umat Islam, seperti membentuk bank wakaf, mendorong kemitraan pengusaha besar dengan UKM yang melibatkan pesantren, membantu pembangunan ribuan pesantren dan masjid, hingga membangun Universitas Islam Internasional Indonesia seluas 142 hektar di Depok agar Indonesia menjadi salah satu pusat peradaban Islam di dunia.