Menkominfo Mengaku Kesulitan Berantas Hoaks, Ajak Media Mainstream Bekerja Sama
Keluhan itu dia lontarkan di depan sejumlah pengusaha media siber Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengeluhkan sulitnya memberantas kabar hoaks. Keluhan itu dia lontarkan di depan sejumlah pengusaha media siber Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di acara Rakernas AMSI di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Rudiantara mengatakan, situs-situs hoaks kini bermunculan secara sporadis. "Waduh (situs) hoax itu ditutup satu, terus muncul sepuluh," kata Rudiantara.
Pihaknya selain melalukan pengecekan rutin juga berusaha mendeteksi situs hoaks dari laporan masyarakat. Namun, diakuinya cara tersebut masih belum cukup efektif untuk memberantas situs penyebar/pembuat hoax secara masif.
Kini pihaknya mencoba dirinya mengajak awak media siber untuk bekerja sama.
"Hoax makin banyak. Kominfo itu tiap hari melakukan penyisiran, ada juga yang dari laporan masyarakat. Permasalahannya adalah melakukan validasi dan klarifikasi. Kalau dilakukan validasinya di Kominfo itu lebih cepat. Tapi kalau di luar, itu perlu waktu dan sebagainya. Menyelesaikan masalah, memerangi hoax itu pemerintah tidak bisa sendiri," kata dia.
Baca: Waspadai Modus Penipuan Melalui Aplikasi Whatsapp, Contohnya Seperti Dilakukan Agus Ini
"Teman-teman (media) itu mempunyai kemampuan, kenapa? Saya mengajak teman-teman bekerja sama, bentuknya seperti apa? Ayo kita berembug. Karena apa? Sekarang tiap hari Kominfo mengeluarkan laporan melalui situs www.stophoax.id tapi kan kalau kami mencap ini hoax, harus mencantumkan faktanya apa. Agar nanti dibilangnya saya malah nyebar hoax lagi," ujar Rudiantara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.