Diduga Berisikan Sempalan PKS, Hidayat Nur Wahid Ogah Tanggapi Deklarasi Garbi DKI
Sebelumnya dua inisiator Garbi, Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq mendeklarasikan Garbi DKI di Kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu, (3/3/2019).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid ogah menanggapi deklarasi organisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Arah Indonesia Baru (Garbi) yang disinyalir berisikan sempalan orang-orang PKS.
Sebelumnya dua inisiator Garbi, Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq mendeklarasikan Garbi DKI di Kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu, (3/3/2019).
"Soal Garbi kan? Engga ada tanggapan saya tidak akan menanggapi," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (4/3/2019).
Begitu pula saat ditanya mengenai adanya sejumlah kader PKS yang mendukung Garbi, Hidayat yang juga menjabat Wakil Ketua MPR itu kembali menegaskan tidak berkomentar soal Garbi.
Baca: M Taufik Sambut Kehadiran Ormas Garbi di Jakarta
"Saya tidak akan menanggapi pernyataan soal Garbi," katanya.
Sebelumnya, Ratusan orang menghadiri deklarasi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Garbi di Kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu, (3/3/2019). Deklarasi juga dihadiri sejumlah tokoh partai politik diantaranya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua Gerindra Jakarta Muhamad Taufik, Politikus PAN Eko Hendro Purnomo.
Dua inisiator Garbi, Fahri dan Mahfudz Siddiq tampak mengenakan atribut Garbi. Fahri mengenakan kemeja hitam dengan topi merah bertuliskan Garbi. Sementara itu Mahfudz Siddiq mengenakan kaos berkerah bertuliskan Garbi.
Sementara itu, ratusan simpatisan yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari teknokrat hingga ekonom.
"Deklarasi Garbi Jakarta adalah bersatunya tekad dan asa untuk membangunkan potensi terpendam Indonesia," kata Ketua Harian Garbi Jakarta Hidayat Marnoer di lokasi.
Adapun kehadiran Garbi menuru Fahri Hamzah adalah untuk ikut dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara.
Saat ini kata Fahri setidaknya terdapat tiga permasalahan bangsa. Mulai dari krisis pemahaman narasi bangsa, kapasitas lembaga negara yang tidak memadai, dan terkahir yakni krisis kepemimpinan.
Sementara itu Fadli Zon menilai narasi pembentukan Garbi sangat menarik. sebagai sebuah Ormas, Garbi ingin membawa Indonesia ke arah baru seperti yang diusung Prabowo-Sandi. Oleh karena itu dengan kesamaan tersebut ia berharap Garbi ikut dalam ikhtiar arah baru pemerintahan Indonesia.
"Saya kira kita sejalan dengan semua koalisi yang ada di koalisi adil makmur. dengan semua partai yang ada disitu," katanya.
Menurutnya kehadiran Garbi memberikan energi yang positif dalam berdemokrasi. Ia berharap Garbi selalu bersikap kritis dalam melihat arah perjalanan bangsa.
"Saya kira ini suatu hal yang sangat penting adanya gerakan gerakan baru yang membawa kita selalu mengkoreksi kalau ada ada yang salah," pungkasnya