Kelompok yang Kontak Tembak dengan Satgas Tinombala Masuk DPO Sejak 2012
Satgas Tinombala melakukan kontak tembak dengan kelompok Ali Kalora yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Tinombala melakukan kontak tembak dengan kelompok Ali Kalora yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Dalam kontak tembak tersebut polisi satu terduga teroris tewas sementara satu lagi tertangkap. Kelompok ini biasa beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso dan bagian selatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Asisten Bidang Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan keduanya sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2012.
"Termasuk DPO yang lama di bawah Ali Kalora yang belum tertangkap sejak tahun 2012. Dari tahun 2012 kita cari dan baru tertangkap dan tertembak," ujar Rudi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Baca: Pergi ke Pernikahan Samuel Wongso Bareng Fifi Lety, Putra Ahok Bertemu Sosok Ini: Ada Ayah Palsuku
Kontak tembak antara Satgas Tinombala dan kelompok ini terjadi di Desa Pedopi, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Minggu (3/3/2019). Rudi mengungkapkan wilayah ini merupakan kawasan pegunungan di bawah Gunung Biru.
"Ini kelompok Ali kalora. Ini keluarannya 6 orang DPO lama. Ali Kalora sampai saat ini belum tertangkap tapi masih dalam kelompok ini," tutur Rudi.
Baca: Jasad Seorang Remaja Ditemukan Sehari Setelah Terseret Ombak Pantai Padang
Seperti diketahui, Satgas Tinombala berhasil membekuk satu orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Ali Kalora di Desa Pedopi, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Minggu (3/3/2019).
Satu terduga teroris yang ditangkap bernama Aditya alias Idad alias Kuasa. Penangkapan dilakukan setelah Satgas Tinombala melakukan kontak tembak dengan lima anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Dalam kontak tembak tersebut, satu orang DPO atas nama Basyir alias Ramzi tewas tertembus peluru Satgas Tinombala. Basyir merupakan terduga teroris asal Bima, Nusa Tenggara Timur.
Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan satu senjata senjata M16.
Personel yang diterjunkan pada Operasi Tinombala ini berasal Polda Sulawesi Tengah sebanyak tiga satuan setingkat kompi (SSK), dari Mabes Polri 1 SSK dan TNI 2 SSK.