Pengamat Sebut Andi Arief Hanya Alami Musibah
Diketahui, Andi Arief ditangkap kepolisian di sebuah hotel dan dinyatakan mengonsumsi sabu pasca pemeriksaan urine.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, enggan berkomentar secara dalam terkait kasus yang menimpa Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.
Diketahui, Andi Arief ditangkap kepolisian di sebuah hotel dan dinyatakan mengonsumsi sabu pasca pemeriksaan urine.
Hendri mengaku tak mau berandai-andai ada tidaknya kaitan antara penangkapan Andi dengan masalah politik.
Ia hanya menilai politisi Demokrat itu tengah mengalami musibah dan meminta semua pihak menyerahkan hal tersebut ke aparat hukum.
"Ya itu musibah ya. Kita nggak perlu mengomentari secara drastis. Kita serahkan kepada aparat hukum. Jadi gue juga nggak mau berandai-andai ada kaitannya sama politik atau nggak," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (5/3/2019).
Baca: Menhan: Sekarang Kok Sedikit-sedikit Salahkan Pak Jokowi
Founder lembaga survei KedaiKOPI itu mendoakan agar kasus yang menjerat Andi cepat selesai. Dalam artian dapat diketahui secara terang ada apa sebenarnya dalam kasus ini.
Di sisi lain, ia juga menyoroti simpang siurnya cerita dari berbagai pihak terkait kasus tersebut. Seperti ada tidaknya perihal perempuan yang ditangkap bersama Andi.
Hendri berharap kejadian ini tak terulang kembali, terutama karena tokoh publik seperti Andi seharusnya menjadi panutan masyarakat.
"Ini hanyalah musibah untuk mas Andi ya. Gue ikut berdoa semoga cepat selesai masalahnya dan bisa dibuka seterang-terangnya," kata dia.
Baca: Tertangkap CCTV Ibu dan Anak Pakai Seragam SD Curi Kotak Amal, Ada Kisah Sedih di Baliknya
"Yang jelas kan ini kan ceritanya masih kesana kemari, ya kita tunggu lah penjelasan pihak kepolisian bagaimana gitu. Semoga nggak terulang lah kejadian seperti itu. Tokoh publik kan contoh ya di masyarakat, (jadi) satu (kasus) harus dibuka, tapi kemudian jangan terulang lagi," pungkas Hendri.
Seperti diketahui, Andi Arief ditangkap pada Minggu (3/3/2019) di kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat.
Setelah dilakukan pemeriksaan tes urine, Andi Arief dinyatakan positif mengandung metaphetamine atau narkoba jenis sabu.