Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Ketika Ratusan Pegiat Perempuan Arus Bawah Rebutan Ingin Salami Jokowi

‎Jokowi meyakini peran sentral para perempuan dalam mendidik dan menopang ekonomi keluarga sangat penting dan juga berat.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ‎Ketika Ratusan Pegiat Perempuan Arus Bawah Rebutan Ingin Salami Jokowi
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Ratusan P‎egiat Perempuan Arus Bawah yang memiliki aktivitas luar biasa baik di bidang ekonomi, lingkungan, hukum hingga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Rabu (6/3/2019) bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pegiat Perempuan Arus Bawah yang memiliki aktivitas luar biasa baik di bidang ekonomi, lingkungan, hukum hingga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Rabu (6/3/2019) berkesempatan menginjakkan kaki di Istana Negara bertemu dengan Presiden Jokowi.

Di hadapan para aktivis perempuan ini, ‎Jokowi meyakini peran sentral para perempuan dalam mendidik dan menopang ekonomi keluarga sangat penting dan juga berat.

Dia juga bahagia bisa bertemu langsung dengan perempuan-perempuan hebat.

Jokowi turut mengapresiasi perubahan yang diciptakan oleh Perempuan Arus Bawah.

‎Terlebih di sela-sela acara, turut diputar video 16 profil perempuan terpilih yang membuat perubahan di daerahnya masing-masing.

Baca: Jawaban Murid SD di Lebak Bulus yang Bikin Jokowi Kaget Lalu Tertawa

Mereka yakni Jumiatun (pernah menjadi pekerja migran di‎ Hongkong), Saraiyah (Ketua sekolah Perempuan Desa Sukadana), Eros rosita (Bidan Desa Pedalaman Suku Baduy), Sriani (Perempuan Penggerak Pemberdayaan Kesehatan dari Desa Sampiran, Cirebon).

Pendeta Roswi Wuri (Ketua presidium Sekolah Perempuan di Poso), Lucia Sabina (Tokoh Adat Pe‎ndamping Korban Kekerasan), Ummi Hanisah (Pengasuh Pesantren Korban Kekerasan di Aceh), Doliana Yakadewa (Pendamping Korbaan KDRT di Papua).

BERITA TERKAIT

Eko Purwati (Katua Kelompok Industri Rumahan di Rembang), Wahyuli (Kepala Desa yang menginisiasi Desa Sadar Gender dan Desa Layak Anak), Ido Uphe (Kepala Desa yang Menginisiasi Pelatanan Kesehatan)‎.

Sugih Hartini (Penyitas Enterpreneur dan Memberikan Informasi Hak Perempuan), Rasminah (Pemohon Judicial Review di MK mengenai UU Perkawinan), Nurlina (nelayan), Nurul Latifah (Perempuan Pelaku Daur Ulang Plastik di Jawa Timur) dan Tasya Safira (Duta Anak Jabar dan Duta HAM Anak dan Perempuan).

"Pagi ini saya sangat berbahagia sekali. Tadi di video adalah mereka, perempuan arus bawah yang sangat luar biasa. Ibu-ibu ini banyak yang berkaitan dengan urusan ekonomi, KDRT, hukum, hingga lingkungan. Saya kira ini adalah prestasi dari para perempuan Indonesia," ungkap Jokowi.

Setelah acara silaturahmi selesai, ratusan Perempuan Arus Bawah diberi kesempatan foto bersama dengan Presiden Jokowi di depan Istana Merdeka.

Baik Jokowi maupun Perempuan Arus Bawah berjalan kaki menuju Istana Merdeka.

Dalam perjalanan, Jokowi "bak gangster" yang memimpin sebuah kelompok. Jokowi menggunakan batik coklat itu berjalan di tengah diapit Perempuan‎ Arus Bawah yang mayoritas sudah ibu-ibu.

Kaum ibu ini tampak antusias bisa beraktifitas bersama dengan orang nomor satu di Indonesia itu.

Sayangnya ketika di Istana, mereka tidak diperbolehkan membawa handphone sehingga tidak bisa swafoto.

Tidak masalah tidak bisa swafoto, Perempuan Arus Bawah berdesak-desakan untuk bisa dekat dan bersalaman dengan Jokowi yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Hingga pada akhirnya, pihak istana mengatur ratusan ibu-ibu untuk foto bersama.

Diawal mereka sudah tertib, namun ketika Jokowi hadir, barisan foto menjadi amburadul karena semuanya ingin foto di dekat Jokowi.

Jokowi akhirnya terhimpit diantara kaum ibu, meski begitu,

Jokowi tetap tersenyum.

Sebelum foto bersama, Jokowi meminta ajudannya mengambilkan handphone.

Ternyata Jokowi mengajak Perempuan Arus Bawah untuk ngevlog.

Kembali situasi menjadi riuh, semuanya berteriak dan berjejalan demi bisa masuk satu frame di vlog Presiden Jokowi.‎

Mereka semangat melambaikan tangan dan meneriakkan nama "Jokowi". 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas