Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ryamizard Sebut Penembakan di Papua, Gerakan Separatis

Oleh karena itu menurut Ryamizard mesti ada perubahan status dari kelompok kriminal bersenjata menjai gerakan separatis.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ryamizard Sebut Penembakan di Papua, Gerakan Separatis
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kembali menegaskan bahwa penembakan TNI di Papua bukan lagi disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), melainkan gerakan separatis. Karena kelompok penembak tersebut menginginkan Papua lepas dari Indonesia.

"Itu saya ulangi, yang namanya lepas diri itu bukan kriminal tapi separatis apalagi bersenjata, hadapannya adalah TNI," ujar Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (12/3/2019).

Oleh karena itu menurut Ryamizard mesti ada perubahan status dari kelompok kriminal bersenjata menjai gerakan separatis. Sehingga menurutnya TNI bisa ikut menanggulangi masalah tersebut.

"TNI mengerjakan tugasnya jaga kedaulatan dan keutuhan negara dan keselamatan bangsa. Dan polisi tugasnya hukum menegakkan hukum, kalau kita bantu polisi bersama-sama, ya engga boleh tentara menegakkan hukum. Profesional aja, perlu polisi dan tentara tapi perlu didudukkan masing-masing," katanya.

Sebelumnya, Tiga personel Kopassus yang bertugas dalam Satgas Gakkum di Papua gugur dalam kontak senjata tak berimbang dengan sekitar 50-70 personel KKB pimpinan Egianus Kogoya, Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIT.

Baca: Video Agum Soal Pemecatan Prabowo, Peneliti LIPI: Sejauh Bukan Hoaks, Tak Ada Yang Salah

Tiga prajurit Kopassus yang gugur adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Tak hanya itu, KKB juga sempat menembaki helikopter TNI yang mengevakuasi jasad TNI.

Kontak senjata ini merupakan yang pertama sejak TNI mengirimkan 600 personel tambahan ke Papua untuk jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan‎.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas