Cendikiawan Muda NU: Sebagai Tokoh Agama, Ucapan Bahar Bin Smith Sangat Tidak Pantas
Dia mengatakan, perkataan Bahar itu tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan umatnya untuk menjaga diri
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi menyayangkan seorang tokoh agama, Habib Bahar bin Smith menebar ancaman terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena merasa kasus dugaan penganiayaan yang menjerat dirinya tidak adil.
Menurut lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini ucapan Bahar sangat tidak pantas.
Dia mengatakan, perkataan Bahar itu tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan umatnya untuk menjaga diri dari kata-kata kotor dan taat pada pemimpin sebagaimana anjuran Alquran.
"Karena itu, saya memandang apa yang disampaikan Bahar bin Smith bukan cerminan akhlak Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kita untuk menjaga diri dari kata-kata kotor dan taat pada pemimpin sebagaimana anjuran Alquran," ujar Ketua DPP Baitul Muslimin (Bamusi) kepada Tribunnews.com, Kamis (14/3/2019).
Baca: Ketua Satgas KPK Datangi Kantor BupatI Kerinci
"Sebab itu, apa yang disampaikan Bahar bin Smith sangat tidak pantas," ucap Gus Mis, demikian sapaannya.
Lebih lanjut politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, yang dihadapi Bahar adalah masalah hukum yang menyangkut dirinya dan tak ada kaitannya dengan Jokowi.
Karena itu, menurut Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin ini, Bahar harus menghadapi proses hukum secara ksatria.
Baca: Habib Bahar bin Smith Lontarkan Ancaman untuk Jokowi, Sebut Ketidakadilan Hukum
"Apa yang dihadapi Bahar bin Smith adalah masalah hukum yang menyangkut dirinya, tak ada kaitannya dengan Jokowi. Ia harus menghadapi proses hukum secara ksatria, dan jangan bawa nama Presiden Jokowi," tegas Gus Mis.
Sebelumnya, Habib Bahar melontarkan pernyataan bernada ancaman.
"Saya sampaikan kepada Jokowi, tunggu saya keluar," ujar Bahar bin Smith saat keluar ruangan sidang di Gedung Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bandung, Jalan Ambon, Kota Bandung, Kamis (14/3/2019).
"Ketidakadilan hukum, ketidakadilan hukum dari Jokowi, akan dia rasakan pedasnya," kata Bahar.