Politikus Demokrat dan PSI Apresiasi Survei Menteri Milenial
Selain itu, Jansen juga ingin temuan survei pakar ASI dikirimkan kepada figur-figur milenial yang tersaring dalam survei.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) mendapat apresiasi lantaran menguluarkan hasil survei pakar/public opinion makers tentang “Mencari Figur Milenial Potensial Jadi Menteri”. Apresiasi itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitondaon, kemarin.
“Terima kasih kepada Mas Ali, hasil surveinya ideal. Survei ini perlu diberikan kepada BPN Prabowo-Sandi dan TKN Jokowi-Ma’ruf, jangan sampai hanya berhenti di ruangan ini,” terang Jansen Sitondaon, di Hotel Sofyan Jakarta.
Selain itu, Jansen juga ingin temuan survei pakar ASI dikirimkan kepada figur-figur milenial yang tersaring dalam survei.
“Kirimkan resmi ke orang-orang yang terpilih dalam survei. Karena para pemimpin di masa mendatang tidak akan lari dari orang-orang dalam survei ASI,” tambahnya.
Selain Jansen Sitondaon, apresiasi juga dilayangkan oleh dua narasumber lannya, yakni Dedek Prayudi (Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia) dan Abra Eltalatov (Peneliti INDEF).
Baca: Yovie Widianto Sumbang Suara di Lagu Baru Kahitna
“Ini riset bagus, saya pun belum kepikiran kalau sampai ada survei pakar yang menilai tentang menteri milenial,” kata Abra Eltalatov.
Sebagai informasi, survei pakar Arus Survei Indonesia digelar pada 26 Februari-12 Maret 2019. Survei tersebut melibatkan 110 pakar/public opinion makers sebagai juri penilai. Metode penarikan sampel pakar menggunakan metode purposive sampling. Sedangkan motode uji kelayakan figur melalui tiga tingkatan.
“Riset ini menggunakan metode uji kelayakan figur melalui tiga tingkat, yakni meta analisis, focus group discussion dan penilaian pakar itu sendiri,” ujar Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan, Kamis (14/3) di Hotel Sofyan, Jakarta.
Para pakar/public opinion makers tersebut berasal dari berbagai profesi seperti akademisi, jurnalis, peneliti, partai politik, organisasi kemasyarakatan, pengusaha muda, mahasiswa, budayawan dan kalangan profesional.
Ada 32 figur milenial yang dinilai, dengan rincian 16 figur milenial profesional dan 16 figur milenial partai. Dari 32 figur kaum milenial, muncul 12 besar nama yaitu enam nama dari politisi dan enam nama dari profesional sebagai figur paling pantas jadi menteri.
Mereka yang dari profesional adalah Emil Dardak (Wagub Jawa Timur) dengan total nilai 79,66, Nadiem Makarim (CEO Go-Jek) (78,88), Ahmad Zaky (CEO Bukalapak) (73,76), Merry Riana (73.02), Witjaksono (pendiri PT.DPUM Tbk dan PT.DAJK Tbk) (71,78), dan Inayah Wahid (70,58) persen.
Sedangkan dari milenial partai, muncul nama Agus Harimurti Yudhoyono (70,06) yang dinyatakan sebagai figur milenial partai yang layak menjadi menteri. Figur lainnya, Ketum PSI Grace Natalie (68,62), Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (68,51), Ketum PKPI Diaz Hendropriyono (64,36), Wasekjen PKB Lukmanul Hakim (61,11), dan politikus PKS Prananda Paloh (60,91).
Ali Rifan juga menjelaskan, salah satu alasan mengapa generasi milenial perlu masuk pemerintahan karena mereka dianggap lebih adaptif dengan perubahan global dan realitas sosial. Di samping itu, generasi milenial dinilai punya gaya kepemimpinan khas sehingga politik yang sebelumnya terlihat kaku akan menjadi lebih berwarna.