Program KIP Kuliah, Menristekdikti Usul SPP Gratis, Diberi Biaya Buku dan Biaya Hidup
Ia menjelaskan bahwa dirinya telah meminta agar para penerima program tersebut bisa dibebaskan dari pungutan uang SPP.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program KIP Kuliah yang kini tengah menjadi perbincangan hangat, turut disebutkan pula oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam acara Coffee Morning yang digelar di kantornya.
Ia menjelaskan bahwa dirinya telah meminta agar para penerima program tersebut bisa dibebaskan dari pungutan uang SPP.
"Nah saya sudah memohon, pertama SPP gratis itu yang saya harapkan untuk KIP (kuliah), SPP harus gratis berapapun besarnya akan ditanggung (pihak kampus)," ujar Nasir, dalam agenda Coffee Morning, di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).
Selain itu, Nasir juga menekankan agar perguruan tinggi yang mendapatkan program tersebut untuk tidak menerima bayaran apapun dari penerima KIP Kuliah.
"Dan bagi penerima KIP, perguruan tinggi harus menerima terhadap hal ini tanpa dipungut (biaya) kembali," jelas Nasir.
Tidak hanya terkait pembebasan uang SPP, ia juga meminta agar biaya buku bisa diberikan pula kepada penerima program.
Namun jika dana yang dianggarkan ternyata cukup untuk dialokasikan pada biaya hidup, maka ia berharap adanya pemberian dana pula untuk biaya hidup.
Baca: Densus 88 Tangkap R, Calon Istri Abu Hamzah dan Mantan Istri Terduga Teroris Kelompok Tanjung Balai
"Kedua, saya memohon kalau bisa diberikan uang (biaya) buku lah minimal, kalau nggak bisa (biaya hidup ya) uang buku, dan kalau bisa lebih besar (dananya) ya uang hidup (juga)," kata Nasir.
Oleh karena itu ia kembali mengimbau, jika dana yang dianggarkan cukup untuk biaya buku dan biaya hidup, maka hal tersebut harus diberikan dari pihak kampus.
"Biaya buku, kalau nanti bisa lebih ya bukan biaya buku (saja) tapi biaya hidup juga (ditanggung) dari kampus," papar Nasir.
Nasir kemudian menjelaskan perbedaan antara beasiswa yang diterima para penerima Bidik Misi dan KIP Kuliah.
Penerima program Bidik Misi selama ini memperoleh biaya hidup, sedangkan untuk KIP Kuliah ia mengusulkan untuk 'gratis uang SPP'.
"Kalau Bidik Misi kan uang hidup, biaya hidup (yang diberikan), tapi kalau untuk KIP saya mengusulkan kalau SPP saya minta gratis," tegas Nasir.
Tahun ini Kemenristekdikti berencana mengajukan skema kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait program KIP Kuliah.
"Bagaimana KIP seperti Bidik Misi, nah nanti skema itulah kami ajukan kepada Menteri Keuangan tahun ini," pungkas Nasir.