Perkembangan teknologi industri yang begitu cepat secara langsung memberi pengaruh terhadap perkembangan dunia industri.

Menyikapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, berpesan kepada Serikat Buruh/Serikat Pekerja (SB/SP) harus bisa merespon perubahan tersebut agar tetap survive.

"Perubahan teknologi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi mengingatkan suka atau tidak suka perubahan ini, pasti akan terjadi. Sekarang ini perubahan sedang berjalan, karena itu sangat penting untuk merespon perubahan ini agar tetap survive," ujar Hanif Dhakiri saat menghadiri acara Rakerwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumut 2019, Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/3).

Terkait perubahan teknologi sekaligus tantangan ketenagakerjaan di era industri 4.0 itu, Hanif Dhakiri menginginkan SB/SP tetap eksis, memiliki peran dan manfaat bagi para pekerja ke depan yang lebih baik. Tapi dengan catatan, SB/SB juga harus berubah dan harus bisa merefleksikan di tengah perubahan yang sangat cepat dan massif.

"Ini harus direspon secara cepat juga baik oleh pemerintah, dunia usaha dan tentu saja oleh serikat pekerja," kata Hanif.

Pasalnya, jika tidak direspon dengan cepat, perkembangan teknologi dapat membuat skill dari pekerja menjadi tidak relevan. Oleh sebab itu, para pekerja harus mampu merespon secara positif akan perkembangan teknologi. (*)