BNPB Catat 4.728 Orang Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Sentani
Korban banjir bandang yang menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua terus bertambah.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban banjir bandang yang menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua terus bertambah.
Hingga Senin (18/3/2019) pukul 15.00 WIB, banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua telah menyebabkan 79 orang meninggal dunia dan 43 lainnya belum ditemukan.
"Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura. Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru," ujar Sutoppo kepada wartawan, Senin (18/3/2019).
Baca: 3 Orang Tewas, 9 Luka-luka, Ini Kabar Terkini Penembakan di Utrecht Belanda
Sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 70 orang berasal dari Kabupaten Jayapura, sedangkan 7 orang lain di Kota Jayapura.
"Korban meninggal dunia di Kabupaten Jayapura 70 orang dan 7 orang di Kota Jayapura," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (18/3/2019).
Kemudian, korban luka-luka dalam peristiwa ini tercatat ada 74 orang yang kini sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit. Tim SAR gabungan juga masih terus melakukan evakuasi dan mencari korban yang masih hilang.
Baca: Zipur Kodam XVII/Cenderawasih Kerahkan Alat Berat Bersihkan Lumpur Banjir Bandang Sentani
"Hingga kini 43 orang belum ditemukan," kata Sutopo.
Sementara itu, 4.728 jiwa mengungsi di 6 titik pos penampungan.
Jumlah penyintas terbesar, yaitu 1.450 jiwa, terdapat di BTN Gajah Mada.
Kelima pos penampungan yang lain berlokasi di Posko Induk Gunung Merah menampung 1.273 jiwa, BTN Bintang Timur 600 jiwa, Sekolah HIS Sentani 400 jiwa, SIL Sentani 300 jiwa, dan Doyo Baru 203 jiwa.
Sementara itu, 11.725 keluarga terdampak akibat banjir bandang yang dipicu oleh hujan ekstrem yang berlangsung selama 7 jam tersebut.
Baca: Romahurmuziy Jadi Ketua Parpol Kelima yang Dijerat KPK, Ini Daftar Lainnya
"Upaya penanganan pemerintah daerah setempat telah dilakukan sejak hari pertama pascabanjir bandang," jelas Sutopo.
Di samping itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan 4 unit ekskavator, 4 wheel loader (traktor dengan roda karet untuk mengangkut material), dan 10 dump truck (truk jungkit) untuk pembersihan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70 km yang tertutupi lumpur dan pohon tumbang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.