Mantan Komandan NII: Kelompok Khilafah di Indonesia Sebagian Anti Pancasila
Pendukung konsep Khilafah di Indonesia ini menurut Ken ada tiga macam. Yakni, pertama adalah Kelompok Khilafah Gaul.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ken Setiawan mantan komandan NII (Negara Islam Indonesia) sekaligus pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengatakan ada fenomena yang menarik dari masyarakat Indonesia yang mengidolakan konsep Khilafah.
"Tapi jangan negatif dulu dalam memaknai Khilafah dan jangan generalisir dulu ya karena ada beberapa jenis kelompok pendukung Khilafah di Indonesia," ujar Ken, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (18/3/2019).
Bagi Ken, Khilafah bukan untuk di teriakan, tapi khilafah adalah hadiah dari Allah bila dalam diri dan keluarga sudah mengikuti dan aplikasi nyata tentang jejak Rasululllah SAW sebagai figur orang yang jujur, amanah, tabligh dan fathanah.
Pendukung konsep Khilafah di Indonesia ini menurut Ken ada tiga macam. Yakni, pertama adalah Kelompok Khilafah Gaul.
Dia menjelaskan mereka ini yang hanya ikut ikutan saja, misal dengan membuat statemen pro khilafah di medsos, mengikuti aksi dan supaya berbeda dengan orang orang pada umumnya.
"Di Indonesia hanya beberapa persen presentasinya. Biasanya kelompok ini minim pemahaman agamanya karena ilmu yang didapat secara Instant," jelas Ken.
Kedua adalah kelompok Khilafah Moderat. Kelompok ini memang mengidolakan Khilafah Islam, tapi dalam kehidupannya tetap moderat.
Menurut dia, kelompok ini menghendaki aplikasi syariat Islam termasuk cara berpakaian agar diterapkan dalam sehari hari.
"Akan tetapi dalam berbangsa serta bernegara dia masih tetap taat pada aturan pemerintah, mengikuti demokrasi dan tidak menganggap kafir orang yang di luar kelompoknya," papar Ken.
Kelompok khilafah moderat Ini menurut Ken tidak termasuk kelompok radikal.
Ketiga adalah kelompok pendukung Khilafah Ektremis. kelompok ini yang paling banyak di Indonesia.
Dia menjelaskan mereka ini cenderung menggunakan ayat ayat peperangan, perbedaan pandangan dengan orang di luar kelompoknya adalah musuh.
Bagi kelompok ini, kata dia, tidak ada istilah toleransi seperti halnya tidak dikasih banyak pilihan, kalau tidak hitam ya harus pilih putih, kalau tidak benar ya berarti salah, kalau tidak beriman berarti kafir.
Baca: Siang Tadi Penyidik KPK Angkut Dua Koper Besar dalam Penggeledahan di Kantor Romahurmuziy
"Bagi kelompok Khilafah Ektremis, Orang yang berbeda paham walaupun sama sama beragama Islam, tetapi hanyalah dianggap orang-orang ahli kitab yang tidak faham akan Al-Qur’an dan tidak mengerti Islam yang sebenarnya," ucap Ken.