Mantan Komandan NII: Kelompok Khilafah di Indonesia Sebagian Anti Pancasila
Pendukung konsep Khilafah di Indonesia ini menurut Ken ada tiga macam. Yakni, pertama adalah Kelompok Khilafah Gaul.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Lebih jauh ia menjelaskan, kelompok Khilafah ektremis ini perekrutannya bukan disebabkan faktor kemiskinan, kesenjangan sosial, keadilan dan lainnya.
Tapi tegas dia, mereka itu anti terhadap pemerintah karena pemerintah dianggap menggunakan hukum pancasila yang dianggap tidak berdasar hukum Allah dan mereka akan ganti dengan khilafah Islam atau negara Islam.
Ia juga mengungkap perekrutan pendukung kelompok khilafah ektrem bukanlah kemiskinan, tapi semua kalangan, termasuk orang kaya, justru semakin kaya diharapkan justru akan menjadi donatur aksi aksi mereka.
"Orang yang sudah teradikalisasi pemikiran dengan konsep khilafah ektreme ini tidak pernah berpikir panjang, bahkan melakukan bom bunuh diri pun dianggap jihad karena dalam doktrin mereka itu akan mendapat surga tanpa hisab bersama keluarga," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, doktrin kelompok Khilafah Ektrem ini simple saja seperti pohon, ada akar batang buah, akarnya Islam, batangnya Islam dan buahnya Islam.
"Artinya, orang Islam itu, tinggal di negara Islam dan menggunakan hukum Islam baru disebut orang Islam. Kalau KTP Islam, tinggal di negara RI dan hukumnya pancasila dan UUD 1945 maka dianggap bukan umat Islam tapi dianggap umat Pancasila," jelasnya.
Kelompok ini, imbuh dia, mudah dimanfaatkan oleh kepentingan politik terutama untuk menjatuhkan pemerintah sebab kelompok ini sangat anti terhadap pemerintah.
Makanya bagi kelompok Khilafah ektrem ini, dia sampaikan, kebanyakan orangnya kaku, dan cenderung tidak mau kalah dalam dialog dan argumentasi.
"Baginya hanya kelompoknya saja yang benar sementara kelompok lain semuanya salah," tegasnya.
Menurut dia, kelompok Khilafah ektrem ini menjadi militan karena mereka yang nasionalis.
"Artinya mereka punya lawan, jadi arti nasionalisme bagi mereka adalah punya lawan, ibarat berkelahi mereka itu punya musuh, jadi semangat untuk menjatuhkan dan mengalahkan musuhnya," jelasnya.
Namun anehnya, kata dia, yang dijadikan musuh adalah saudara seiman mereka yang hanya berbeda pendapat saja.
Bagi kelompok Khilafah ektrem ini, lebih lanjut, saat ini mereka bukan beragama atau bermadhab.
"Tapi mereka adalah konsep bernegara dan bagi mereka negara kita Republik Indonesia tidak berkonsep hukum Allah makanya harus diganti dengan negara dengan konsep Khilafah Islam. Dan untuk menhancurkan sebuah negara menurut mereka tidak bisa lewat organisasi seperti NU atau Muhammadiyah."