Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megaproyek Pertamina Diharapkan Penuhi Kebutuhan BBM Dalam Negri

Azam Azman Natawijana berharap megaproyek PT. Pertamina (Persero) di Balikpapan bisa memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

Editor: Content Writer
zoom-in Megaproyek Pertamina Diharapkan Penuhi Kebutuhan BBM Dalam Negri
ISTIMEWA
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana berharap megaproyek PT. Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur, bisa memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

Pasalnya, selama ini Pertamina hanya bisa memenuhi setengah dari kebutuhan dalam negeri, dan sisanya harus impor bahan jadi dari luar negri.

“Pertamina sedang melakukan megaproyek untuk refinery unit di beberapa tempat, diantaranya di Balikpapan. Diharapkan kapasitas ini nantinya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, jadi tidak perlu impor BBM lagi dari luar, tapi bisa dilakukan refinery di Indonesia,” ujar Azam saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI DPR RI berkunjung ke PT. Pertamina di Balikpapan, Kaltim, Senin (25/3/2019).

Azam bersama beberapa Anggota Komisi VI DPR RI mengingatkan kepada Direksi Pertamina untuk memberikan perhatian yang besar terhadap proyek ini, karena telah menelan anggaran yang sangat tinggi.

Sehingga apa yang diharapkan oleh rakyat bisa menjadi kenyataan, yakni Indonesia akan memiliki kilang minyak yang bisa memasok kebutuhan sendiri.

Senada dengan Azam, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, saat ini konsumsi BBM Indonesia sudah hampir 2 hali lipat dari jumlah produksi Pertamina.

Oleh karena itu, Indonesia melakukan impor yang cukup besar. Dan masalah yang dihadapi adalah impor tersebut sebagian besar dalam produk barang jadi.

Berita Rekomendasi

“Dengan adanya kilang-kilang ini, selain untuk memasok kebutuhan dalam negeri, kita juga merencanakan untuk ekspor. Artinya kita mengimpor crude, kemudian mengekspor produk yang jauh lebih tinggi nilainya,” ungkap Harry. Untuk progress megaproyek tersebut, Harry menjelaskan sudah dilakukan early works dari akhir 2017, yaitu mempersiapkan dan memindahkan perumahan karyawan ke apartemen. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas