Anak-Anak Di Sentani Bersuka Cita Dapat Oleh-Oleh Dari Mensos
Puluhan anak-anak yang tengah mengikuti Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di tenda pengungsian Stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura.
Editor: Content Writer
Bantuan tahap ketiga berupa Peralatan Dapur Umum Lapangan sebanyak 5 unit, Tenda Serbaguna Keluarga 5 unit, Selimut Bayi 500 lembar, Mainan Kuda 175 unit, Kotak Tempat Makan 545 unit. Bantuan ini telah diserahkan kepada penyintas.
Bantuan tahap keempat telah sampai gudang Papua terdiri dari pel bertangkai 500 pcs, serok air 500 pcs, ember 500 pcs, sikat bertangkai 500 pcs, sapu ijuk 500 pcs, keset kaki 500 pcs, gerobak dorong 58 unit, sekop gagang besi 500 pcs, selang air 100 roll, Tangki air (1.100 liter) 20 unit, sepatu boot 100 pasang, paku 300 kg, palu 100 pcs, gergaji gorok gagang kayu 500 pcs, sapu lidi bertangkai 500 pcs, dan galon air minum (9 liter) 500 pcs.
"Bantuan berupa dapur umum pemenuhan kebutuhan makanan sehari-hari juga sudah berjalan. Ada tiga dapur umum yang dikelola Taruna Siaga Bencana (Tagana). Setiap hari mereka memasak untuk pengungsi dan relawan yang tengah bertugas di lokasi bencana," katanya.
Dapur umum berada di Posko Induk Gunung Merah (Kantor Bupati Jayapura), Posko STAKIN, Posko Stadion Barnabas Youwe, dan Posko GOR Toware, serta beberapa dapur umum mandiri yang dikelola warga. Pasokan beras untuk dapur umum dapat dipenuhi dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton.
Banjir di Kabupaten Jayapura berawal dari hujan dengan intensitas deras pada Sabtu (16/3) pukul 18.00--20.00 WIT. Hujan mengakibatkan banjir bandang di distrik Distrik Depapre, Distrik Revenirara, Distrik Sentani, Distrik Sentani Barat, dan Distrik Waibu.
Banjir bandang menyebabkan sedikitnya 112 jiwa meninggal dunia (105 jiwa di Kabupaten Jayapura dan 7 jiwa di Kota Jayapura), 94 jiwa hilang, 107 jiwa berat, 808 jiwa luka ringan, dan 138.819 jiwa mengungsi.
Sementara itu banjir juga menyebabkan kerusakan di antaranya 211 rumah terendam dan 351 rumah rusak berat. Kerusakan juga terpantau pada 4 jembatan, 8 drainase, 4 ruas jalan, 2 unit gereja, satu masjid, 8 sekolah, 104 ruko, dan satu pasar.
Ditengah-tengah pengungsi, Mensos yang hadir didampingi oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat, Staf Khusus Menteri Febri Hendri dan Karo Humas Kemensos Sonny W. Manalu menyampaikan ucapan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang mereka alami. Menteri Agus juga meyakinkan warga bahwa mereka akan terus mendapat pendampingan hingga kondisi berangsur normal.
Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat didampingi Kepala Biro Humas Sonny W Manalu menjelaskan tentang perkembangan distribusi bantuan Kementerian Sosial.
Dirjen mengatakan bantuan logistik telah menjangkau penyintas Suku Mek, Distrik Waibu yang mengungsi di pegunungan Doyo Lama.
Tim Kemensos terus begerak menembus lokasi-lokasi yang masih terisolasi, berada di pegunungan, atau yang belum tersentuh bantuan.
"Alhamdulillah logistik permakanan, terpal, matras, kasur untuk bayi, dan paket dapur keluarga telah diterima warga," tuturnya.
Tagana bergerak ke lokasi dan melakukan penjangkauan bersama tim kesehatan yang memeriksa kondisi penyintas dan melakukan pengobatan bagi penyintas Suku Mek.
"Terdapat beberapa kelompok rentan di suku Mek seperti anak-anak, bayi, ibu menyusui dan lansia. Mereka tidak mengungsi ke bawah atau menjadi satu di pos pengungsian karena ada kekhawatiran air Danau Sentani naik," tutur Dirjen. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.