Serikat Buruh Migran Minta Masyarakat Tidak Terbelah Karena Pemilu
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Haryanto menegaskan bahwa Pemilu bukanlah arena peperangan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Haryanto menegaskan bahwa Pemilu bukanlah arena peperangan.
Dirinya berharap Pemilu jangan jadi momentum untuk memecah persatuan bangsa.
Baca: Fakta Wafatnya Pendiri Kubah Masjid Emas, Pesan Terakhir hingga Penyakit yang Diderita Semasa Hidup
"Biarkan demokrasi berjalan dengan baik. Jangan memecah belah antar suku. Beda pilihan politik tapi jangan terpecah belah," ujar Haryanto di Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Haryanto mengatakan pesta demokrasi yang berlangsung kali ini berbeda sekali dengan Pemilu sebelumnya.
Baca: Golkar Tidak Pernah Menginstruksikan Bowo Sidik Lakukan Serangan Fajar dalam Pemilu 2019
Pemilu kali ini tensinya cukup tinggi.
Sehingga dirinya berpesan kepada masyarakat Indonesia khususnya buruh migran agar tetap menjaga silaturahmi dan menjaga situasi jelang Pilpres tetap kondusif.
"Panas boleh tapi jangan memecah belah," tutur Haryanto.
Baca: Karyawan Ditodong Benda Mirip Pistol, Uang Minimarket Rp 14 Juta Dibawa Kabur Perampok
Haryanto menyesalkan jika kalangan buruh Migran yang tersebar di banyak negara ikut terpecah belah hanya gara-gara beda pilihan politik.
Dirinya berharap jangan karena isu Pilpres ini posisi buruh migran seolah dipeta-petakan.
"Selain itu, ujaran kebencian sangat tidak kami harapkan. Fokus lah bekerja mencari ekonomi, gunakan hak memilih kalian tapi jangan coba-coba masuk isu yang memecah belah," kata Haryanto.