Bursah Ingatkan Relawan Tak Boleh Saling Menjelekkan
Ketua Umum Koordinator Nasional Relawan Indonesia Jokowi (Kornas Reliji), Bursah Zarnubi, meminta relawan untuk tidak melakukan black campaign
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Koordinator Nasional Relawan Indonesia Jokowi (Kornas Reliji), Bursah Zarnubi, meminta relawan untuk tidak melakukan black campaign atau kampanye hitam.
Menurut dia, selama kampanye harus diisi kegiatan positif mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
"Relawan tak boleh menjelek-jelekan orang lain," kata dia, dalam keterangannya, Minggu (7/4/2019).
Sebagai relawan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-KH Maruf Amin, kata dia, berupaya menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai penyelenggaraan pemilu pada 17 April 2019.
Sebelum melakukan sosialisasi, menurut dia, relawan harus terlebih dahulu membaca buku panduan kampanye door to door yang sudah disiapkan. Panduan kampanye tersebut berisi seputar profil dan prestasi Jokowi dalam membangun bangsa.
Baca: Polisi Konfirmasi Pelaku Kasus Mayat Tanpa Kepala Orang Dekat, Terduga Kini Hidup Berpindah-pindah
"Ini adalah tugas kami bersama sebagai relawan untuk meluruskan dan melawan hoaks ini," kata dia.
Dia menambahkan, ada empat hal yang perlu disampaikan relawan saat kampanye door to door. Misalnya, kata dia, soal hubungan Jokowi dengan umat Islam, hasil pembangunan Jokowi selama 4 tahun, meluruskan berita hoaks yang dituduhkan kepada Jokowi dan kekuatan Jokowi-Ma'ruf sebagai pasangan nasionalis-relijius.
Pada Sabtu kemarin, sebanyak 250 orang mengikuti workshop dan pembekalan kampanye di hotel Resinda Karawang, Jawa Barat. Acara ini digelar pihak Relawan Reliji.
Para peserta datang dari Purwakarta, Bekasi dan Karawang. Mayoritas relawan yang tergabung pada Reliji ini adalah generasi millenial.