Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kepala BPPT Dorong Milenial Aceh Rintis Start Up
Kepala BPPT, Hammam Riza mengajak seluruh mahasiswa berperan aktif dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza mengajak seluruh mahasiswa berperan aktif dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
Hammam Riza berharap para generasi milenial itu kelak bisa menjadi pengusaha muda yang menggeluti bisnis berbasis teknologi digital.
"Menghadapi era Revolusi Industri 4.0 ini, generasi millenial juga harus berperan aktif," ujar Hammam Riza saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (4/4/2019).
Di hadapan civitas akademisi kampus tersebut, mantan Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT itu menegaskan, saat ini peluang untuk membangun bisnis start up masih sangat besar.
Bisnis yang berbasis teknologi digital itu bisa diimplementasikan ke dalam berbagai sektor, termasuk bidang kebencanaan dan pertanian.
Baca: Kronologis Oknum Polisi Terciduk Ganjal Mesin ATM di Bandar Lampung
"Masih banyak peluang untuk membuat start up berbasis teknologi digital, untuk diaplikasikan di berbagai sektor, seperti kebencanaan, pertanian dan hal lainnya," kata Hammam Riza.
Dalam materi kuliah umum bertajuk 'Pemanfaatan Iptek di Era 4.0 untuk Menghela Pertumbuhan Ekonomi Aceh' itu, Hammam Riza menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memiliki bonus demografi.
Hal itu merupakan potensi besar dan tentunya harus dimanfaatkan untuk membangun ekonomi negara.
Untuk bisa memperkuat pondasi kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membangun ekonomi Indonesia, 'bonus demografi' tersebut harus mendapatkan pembekalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan inovasi.
IPTEK dan inovasi merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, sehingga bisa bersaing dengan negara lainnya.
Baca: FOTO: Massa Pendukung Prabowo-Sandi Padati Stadion GBK
"Bonus demografi ini perlu ditopang dengan dukungan iptek dan inovasi, guna memperkuat pondasi kompetensi sumber daya manusia, hal ini sangat diperlukan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta daya saing sebuah negara," tegas Hammam Riza.
Hammam Riza menyebutkan contoh negara yang telah menerapkan hal itu, yakni Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel).
"Ini pun telah dibuktikan oleh negara seperti China dan Korea Selatan," jelas Hammam Riza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.