Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Sosok Netral Dituangkan dalam Buku 'Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983'

Ia menjelaskan ekspedisi tersebut akhirnya menyatukan perbedaan dan membuang sisi egois para pendaki

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Jokowi Sosok Netral Dituangkan dalam Buku 'Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983'
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Buku berjudul 'Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983' yang baru saja diluncurkan di Pulau Dua Resto, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019) malam 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menuangkan kisah seorang pemimpin negeri seperti Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke dalam sebuah buku, memang menjadi hal yang menantang bagi Rifqi Hasibuan.

Sebagai seorang penulis, ia pun menjalani tiap proses penulisan hingga akhirnya buku berjudul 'Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983' itu sukses diluncurkan di Pulau Dua Resto, Jakarta Selatan, pada Senin (8/4/2019) malam.

Baca: Jokowi di Karawang : Pesta Demokrasi Pesta Kegembiraan, Jangan Ada yang Menakuti

Ditemui di sela agenda peluncuran sekaligus bedah buku tersebut, ia pun membocorkan bagian menarik dari cerita perjalanan Jokowi dan 13 rekannya dari Mapala Silvagama Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam menaklukkan Gunung Kerinci pada 1983 silam.

Ia menjelaskan ekspedisi tersebut akhirnya menyatukan perbedaan dan membuang sisi egois para pendaki.

Hal itu karena sebelum melakukan ekspedisi ke gunung yang sebagian wilayahnya berada di provinsi Sumatra Barat itu, para pendaki satu sama lainnya masih ada yang bermusuhan.

"Sebelum mendaki (gunung) itu, para anggota peserta pendakian banyak yang masih musuh-musuhan," ujar Rifqi.

Rifqi Hasibuan, Penulis buku berjudul 'Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983' yang baru saja diluncurkan di Pulau Dua Resto, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019) malam

 
Rifqi Hasibuan, Penulis buku berjudul 'Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983' yang baru saja diluncurkan di Pulau Dua Resto, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019) malam   (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)
Berita Rekomendasi

Permusuhan tersebut lantaran adanya perbedaan sikap politik pada saat itu.

Perlu diketahui, ketika Jokowi masih berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Nasionalis (merah) dan Religius (hijau) masih sangat terasa.

Sehingga membuat hubungan mereka yang tergabung dalam organisasi-organisasi itu terlihat 'kaku dan dingin'.

"Ada yang beda organisasi, beda pilihan afiliasi partai, dan segala macamnya itu membuat mereka hubungannya relatif dingin," kata Rifqi Hasibuan.

Sosok Jokowi pun menarik perhatian Rifqi Hasibuan.

Hal itu karena di kampus tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap sebagai orang yang netral karena tidak tergabung dengan organisasi politik apapun.

"Pak Jokowi sejak awal di Fakultas Kehutanan itu, diakui oleh teman-temannya sebagai sosok yang netral," jelas Rifqi Hasibuan.

Netralitas yang dijaga Jokowi itu semata untuk menjaga agar dirinya tidak terlibat dalam situasi panas dan gesekan yang bisa saja terjadi antarkelompok di kampus yang terletak di kota Jogja itu.

"Dia tidak mau terlibat dalam konflik-konflik antarkelompok politik di UGM," papar Rifqi Hasibuan.

Sikap Jokowi itulah yang akhirnya menyatukan 13 rekan lainnya dalam Ekspedisi Kerinci 1983 dan membuat persahabatan terus terjalin hingga kini.

Dalam buku setebal 116 halaman yang ditulis oleh Rifqi Hasibuan itu, beragam kisah menarik menurut kesaksian para rekan Jokowi dalam pendakian ke Gunung Kerinci pun diceritakan dan dikemas menarik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas