Masyarakat Diminta Tak Berspekulasi Terkait Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Karyono Wibowo meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait kasus surat suara tercoblos di Slangor, Malaysia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait kasus surat suara tercoblos di Slangor, Malaysia.
Ia juga meminta masyarakat menunggu hasil penyidikan yang sedang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). Sehingga, tidak ada informasi yang simpang siur.
"Saya kira untuk kasus Malaysia itu harus menunggu sikap resmi oleh dari Bawaslu dan Gakkumdu," ucap Karyono Wibowo saat diskusi di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Baca: Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia, PDRM Tak Izinkan KPU Periksa Surat Suara
Baca: Tanggapi Kritik Gatot, Menhan Ryamizard Ryacudu: Sudahlah Gatot Nurmantyo!
Selain itu, ia meminta Bawaslu segera menyelesaikan kasus ini.
Sebab, ada upaya-upaya sekelompok orang untuk mendelegitimasi penyelenggara pemilu.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan tumpukan puluhan kantong warna hitam berisisurat suara Pemilu 2019 sudah tercoblos dalam ruangan kosong sebuah ruko, kawasan Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia.
Baca: Ada Permintaan Pemungutan Suara Ulang Pemilu 2019 di Sidney, Ini Jawaban KPU
Video berdurasi 5 menit 5 detik itu beredar di media sosial Whatsapp memperlihatkansurat suara pemilihan Presiden dan pemilihan DPR RI yang telah tercoblos.
Nampak sekitar 57 kantong hitam dibariskan rapi pada sudut ruangan.
Ditunjukkan dalam video, surat suarapemilihan Presiden sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, sedangkan surat suara DPR RI tercoblos untuk caleg Partai Nasdem nomor urut 3 atas nama Ahmad.
Nama Ahmad sendiri terdaftar sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan DKI Jakarta II.
"Sudah dicoblos 01, partai nasdem nomor 5, calegnya nomor urut 3 namanya Ahmad," ujar salah seorang dalam video.