Bingung Bedakan Exit Poll dengan Quick Count di Pilpres? Baca Ulasan Berikut
Setiap ada pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pastilah ada yang namanya Exit Poll dan Quick Count.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap ada pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pastilah ada yang namanya Exit Poll dan Quick Count.
Keduanya dikeluarkan oleh lembaga survei.
Namun tak jarang hasil penghitungan cepat keduanya berbeda.
Melansir Intisari, Rabu (17/4/2019) ternyata ada perbedaan yang mendasar antara Exit Poll dan Quick Count.
Exit Poll
Dasman Affandi, Senior Konsultan Cyrus Network, menuturkan bahwa exit poll merupakan "Hasil survei yang dilakukan dengan cara bertanya langsung pada para orang-orang yang baru saja memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS)."
Pertanyaan yang diajukan kepada para pemilih beragam.
Mulai dari pasangan Capres-Cawapres yang dipilih.
Baca: Exit Poll Denny JA: Jokowi-Maruf 56,4 Persen, Prabowo-Sandi 43,6 Persen
Hingga usia, agama, pendidikan, pekerjaan para pemilih bahkan pendapatan juga sering ditanyai.
Tentu tujuan utama dilakukannya exit poll untuk memperoleh data demogafi pemilih.
Diperolehnya data demografi ini amat penting demi mengetahui pasangan Capres-Cawapres mana yang lebih banyak dipilih oleh masyarakat baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, atau pekerjaan.
Nah, teknis pelaksanaan pengambilan sample ini saja sudah pembeda antara exit poll dan quick count.
Hampir seperti mahasiswa mencari sample untuk skripsi bukan?
Quick Count
Sedangkan quick count diperoleh dengan menghitung hasil penghitungan suara di beberapa TPS.
Sample dari Quick Count merupakan jumlah suara faktual saat itu juga di TPS.
Maka terkadang hasil Quick Count tak akan jauh meleset dengan penghitungan KPU alias margin of errornya hanya 1-2 persen.
Contoh kasus saling bertubrukannya hasil Exit Poll dan Quick Count ialah saat WNI di Malaysia melaksanakan pemilu beberapa hari lalu.
Baca: Prabowo Tak Didampingi Sandiaga Uno Saat Konferensi Pers Hasil Hitung Cepat
Kubu Prabowo mengklaim hasilnya 75% untuk Prabowo dan 25% untuk Jokowi, kubu Jokowi menyatakan hasilnya 85% untuk Jokowi dan 15% untuk kubu Prabowo.
Sekarang kita sudah tahu bukan bedanya Exit Poll dan Quick Count, jadi bisa secara cermat dalam menerima berbagai informasi seputar pemilu.
Tim Prabowo-Sandi
Hasil Pilpres 2019 mulai menunjukkan kemenangan akan ada di kubu siapa lewat hitung cepat atau quick count dari sederet lembaga resmi yang terdaftar di KPU RI.
Pilpres 2019 mempertemukan Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf dan Paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
Arah kemenangan akan menjadi milik siapa mulai terlihat dari hasil hitung cepat atau quick count lembaga resmi yagn terdaftar di KPU.
Sampai saat ini berdasarkan Hitung Cepat Pemilihan Presiden 2019 versi 5 lembaga resmi menunjukkan bahwa Jokowi-Maruf unggul dari Prabowo-Sandi.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan suara yang masuk sudah 53,40 persen, dan Jokowi-Maruf memperoleh 55,04 persen sedangkan Prabowo-Sandi 44,96 persen suara.
Hasil hitung cepat Indo Barometer menunjukkan suara yang masuk sudah 50,50 persen, dan Jokowi-Maruf memperoleh 53,54 persen sedangkan Prabowo-Sandi 46,46 persen suara.
Hasil hitung cepat Charta Politica menunjukkan suara yang masuk sudah 65,03 persen, dan Jokowi-Maruf memperoleh 54,39 persen sedangkan Prabowo-Sandi 45,61 persen suara.
Hasil hitung cepat Poltracking Indonesia menunjukkan suara yang masuk sudah 67,05 persen, dan Jokowi-Maruf memperoleh 55,42 persen sedangkan Prabowo-Sandi 44,58 persen suara.
Hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia menunjukkan suara yang masuk sudah 59,44 persen, dan Jokowi-Maruf memperoleh 55,02 persen sedangkan Prabowo-Sandi 44,98 persen suara.
Atas hasil perhitungan ini terjadi perdebatan dalam acara Presiden Pilihan Rakyat TV One antara Kubu Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi.
Kubu Prabowo-Sandi diwakili Fadli Zon.
Dalam perdebatan tersebut, Fadli Zon meminta agar semuanya menunggu hasil real count ketimbang quick count.
Fadli Zon terlihat kurang percaya dengan hasil Quick Count dengan alasan ada kemungkinan lembaga survey tersebut terafiliasi dengan salah satu Paslon.