BJ Habibie Sebut Generasi Zaman Now Beri Perubahan Positif Pada Pemilu Indonesia
"Saya mendapat kesan bahwa semua terlaksana sangat tenang, mantap, tidak ada ribut," ujar Habibie
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah memberikan hak pilihnya dalam momen Pemilu serentak 2019, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie mengaku sangat terkesan.
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10, Kompleks Patra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) pagi, Habibie senang mengetahui Pilpres dan Pileg berjalan lancar, damai dan tidak ada keributan.
Baca: Tepati Janji Unggah Potret Ini Selesai Nyoblos Pemilu 2019, Nicholas Saputra Ramai Diperbincangkan
"Saya mendapat kesan bahwa semua terlaksana sangat tenang, mantap, tidak ada ribut," ujar Habibie.
Habibie menilai terjadinya peningkatan kualitas pemilih di Indonesia pada tahun ini karena adanya para generasi milenial atau biasa disebut 'Generasi Zaman Now'.
Menurutnya, para milenial ini memiliki kesempatan yang jauh lebih luas dalam memperoleh informasi yang tepat dan akurat mengenai kontestasi politik pada Pemilu serentak 2019.
Keterbukaan informasi dan kemudahan mereka dalam menyerap teknologi membuat eyang optimis.
"Dan berarti kualitas dari pemilih kita syukur alhamdulillah, meningkat terus, itu disebabkan karena ya manusia zaman now, generasinya itu lebih banyak kesempatan mendapatkan informasi yang tepat," jelas Habibie.
Lebih lanjut, alumni The Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen) Jerman itu pun menganggap para milenial yang memang mendominasi 'Daftar Pemilih Tetap (DPT)' saat ini telah memiliki cukup pengetahuan dalam memahami permasalahan yang terjadi pada bangsa ini.
"Dan juga mereka (milenial) sebagian besar mungkin ada 70 persen itu sudah lebih mengerti persoalan yang kita hadapi," mata Habibie.
Perlu diketahui, saat tiba di lokasi pencoblosan yang berdekatan dengan kediamannya pada pukul 09.07 WIB, ia menggunakan mobil hitam dan dikawal dua mobil lainnya.
Lelaki jenius itu pun turun dari mobil dibantu beberapa ajudannya, kemudian memasuki tenda TPS yang berlokasi di lapangan tenis kompleks Patra Kuningan tersebut.
Kedatangannya disambut hangat oleh awak media yang telah menunggu, termasuk warga sekitar yang hendak menggunakan hak pilih di TPS itu.
Senyuman ramah terus menghiasi wajahnya sambil sesekali ia melambaikan tangannya ke arah warga dan media.
Eyang tampak gagah mengenakan kemeja batik klasik berwarna cokelat.
Meski sudah berusia senja, eyang tetap terlihat kuat, hal itu tampak dari cara berjalannya.
Ia memadukan batiknya itu dengan celana hitam serta sepatu loafers berwarna senada.
Tidak lupa, peci hitam turut ia kenakan sebagai pelengkap tampilannya pada momen Pemilu serentak 2019 ini.
"Eyang, eyang," sapa warga ramah saat melihat kedatangan eyang Habibie.
Masuk ke TPS, ia pun turut menjalani prosedur yang sama seperti Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya.
Hingga akhirnya alumni The Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen) Jerman itu berjalan menuju bilik pemungutan suara.
Ia terlihat didampingi seorang lelaki yang membantunya dalam membuka 4 lembar kertas suara untuk kandidat Capres-Cawapres, Caleg DPR, DPRD, dan DPD RI.
Cukup lama eyang berada di bilik itu, namun akhirnya ia selesai mencoblos dan melangkah menuju 4 kotak suara.
Saat memasukkan keempat kertas suara tersebut, eyang sempat melambaikan tangan ke arah Tribunnews yang memanggilnya untuk sekedar melihat ke arah kamera.
Setelah selesai memasukkan seluruh kertas suara, suami dari mendiang Hasri Ainun Habibie itu perlahan mencelupkan jarinya ke dalam botol tinta biru yang telah disediakan di samping kotak suara, sambil dibantu seorang panitia.
Hingga akhirnya ia menunjukkan jari kelingking kanannya yang telah terbalut cairan tersebut, tanda bahwa dirinya telah sah menggunakan hak suaranya.
Baca: Beberapa Mahasiswi Kecewa Hingga Menangis Tak Dapat Mencoblos
Setelah eyang menggunakan hak pilihnya, ia pun sempat berpesan agar keutuhan bangsa dan kedamaian tetap dijaga.
Lalu, ia beranjak dan memasuki mobilnya yang kembali mengantarkannya pulang ke kediamannya yang berada tepat di seberang Kedutaan Besar Inggris.