Teror Bom di Sri Lanka Mirip Pengebom Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton Jakarta 10 Tahun Lalu
Mirip dengan tragedi bom di JW Marriot, salah satu pengebom bunuh diri di Sri Lanka sempat check-in ke hotel bintang lima dan mengantre untuk sarapan.
Editor: Dewi Agustina
Setelah itu, dia berjalan bergegas menuju tangga, bukan lift, naik ke Restoran Airlangga.
Beberapa detik kemudian terjadi ledakan dahsyat. Ledakan terjadi pukul 07.57 WIB, 10 menit setelah ledakan di Ritz-Carlton.
Mirip atau sama dengan cara itu, rupanya dilakukan pengebom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).
Salah satu pengebom bunuh diri di Sri Lanka sempat check-in ke hotel bintang lima dan mengantre untuk sarapan prasmanan sebelum meledakkan diri.
Seorang manajer di Hotel Cinnamon Grand di Kolombo mengatakan, pelaku meledakkan diri di sebuah restoran penuh jam 08.30 pagi, seperti dilaporkan dari Daily Mail.
Pengebom itu check-in dengan alamat palsu, mengklaim bahwa ia berada di kota itu untuk urusan bisnis, sebelum melakukan aksi teror pada salah satu hari tersibuk di hotel itu.
Setidaknya 290 orang telah tewas, 25 orang di antaranya oranga asing, dalam delapan ledakan Minggu Paskah, termasuk warga Inggris, Amerika dan warga negara Belanda.
Pengeboman tersebut menargetkan hotel-hotel seperti Cinnamon Grand yang populer dengan pengunjung asing, serta St Anthony's Shrine di Kolombo, yang juga sering dikunjungi oleh wisatawan.
Ambulans terparkir di depan Gereja St Anthony pasca-ledakan bom, di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019.
Sebanyak 138 orang lebih dilaporkan tewas dan 400 lebih terluka dalam ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah.
Ledakan lain dilaporkan di Gereja St Sebastian di Negombo, sebuah kota mayoritas Katolik, dan di Gereja Sion di kota Batticalo di bagian timur.
Manajer Grand Cinnamon mengatakan penyerang telah check-in malam sebelumnya sebagai Mohamed Azzam Mohamed.
Baca: Pemerintah Sri Lanka: Kelompok Garis Keras Lokal National Thowheed Jamaath Dalang Teror Bom
Pengebom itu baru saja akan dilayani ketika ia meledakkan bom yang diikat di punggungnya, membunuh dirinya sendiri dan banyak tamu.
"Ada kekacauan total. Saat itu jam 8.30 pagi dan sibuk. Dan penuh keluarga," kata manajer.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.