Petugas KPPS Gugur dalam Bertugas, Barisan Nasionalis: Terima Kasih Pahlawan Pemilu
Sebagai informasi, hingga Rabu (24/4/2019) pukul 15.15 WIB, KPU mencatat jumlah KPPS yang tertimpa musibah sebanyak 1.027 orang.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya petugas KPPS yang meninggal saat bertugas, menjadi perhatian semua pihak.
Ketua Barisan Nasionalis, Tri Budiarto menyampaikan duka cita kepada petugas KPPS yang meninggal dunia pasca pelaksanaan Pemilu 2019 pada 17 April yang lalu.
Tri menyebut mereka adalah pahlawan pemilu yang patut diapresiasi.
"Barisan Nasionalis menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya saudara-saudara kita yang bertugas sebagai KPPS.
Di mana data terakhir menunjukkan ada 144 petugas KPPS yang meninggal dunia dan 883 petugas yang mengalami sakit. Mereka ini adalah para pahlawan pemilu.
Baca: Jokowi di Ambang Rekor, Jika Menang Lagi Maka Jadi Jawara 5 Kali Pemilu
Baca: Berhonor Rp 500 Ribu Sudah Ada 90 Yang Meninggal, Begini Beratnya Jadi Petugas KPPS
Berkat kerja keras merekalah Pemilu 2019 bisa berjalan lancar dan damai," kata Tri melalui keterangannya, Kamis (25/4/2019).
Tri menilai penyelenggaraan Pemilu 2019 secara serentak merupakan pemilu yang paling kompleks di dunia, di mana Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif berlangsung secara serentak.
Hal itu berdasarkan amanat pada UU Pemilu No 7 tahun 2017.
"Pemilu 2019 sangat kompleks dengan melibatkan personil penyelenggara dan pengawas lebih dari sepuluh juta orang dan partisipasi pemilih lebih dari 150 juta pemilih," ucapnya.
Tri juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada para penyelenggara, pengawas dan rakyat Indonesia sebagai pemilih dalam Pemilu 2019.
"Terima kasih yang luar biasa kepada seluruh rakyat Indonesia.
Terkhusus kepada para penyelenggara dan pengawas yang telah bekerja keras sampai subuh menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019," pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga Rabu (24/4/2019) pukul 15.15 WIB, KPU mencatat jumlah KPPS yang tertimpa musibah sebanyak 1.027 orang.
Rinciannya, 144 orang meninggal dunia dan 883 lainnya jatuh sakit.
Mayoritas mereka terkena musibah tersebut karena terus bekerja secara maraton dari pagi hingga bertemu pagi berikutnya.