Soal Pernyataan 'Garis Keras' yang Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan Mahfud MD
Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang menggunakan frasa "garis keras" menuai kontroversi.
Penulis: Daryono
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang menggunakan frasa "garis keras" menuai kontroversi.
Frasa "garis keras" pun sempat trending di Twitter, Minggu (28/4/2019) sore.
Pernyataan Mahfud itu disampaikan dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Metro TV.
Potongan video pernyataan Mahfud itu beredar di media sosial.
Baca: Mahfud MD Pertanyakan Klaim Menang 62% Prabowo-Sandi dan Permintaan Salinan C1 oleh BPN ke Bawaslu
Berikut transkrip pernyataan Mahfud yang menyebut frasa "garis keras":
"Kemarin itu sudah agak panas gitu dan mungkin pembelahannya sekarang kalau lihat sebaran kemenangan itu ya mengingatkan kita untuk lebih sadar segera rekonsiliasi. Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun
Tetapi kalau lihat sebarannya di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi tempat-tempat kemenangan Pak Prabowo itu adalah diidentifikasi yang dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras dalam hal agama misal Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya, Sulawesi Selatan juga.
Saya kira rekonsiliasinya menjadi lebih penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu. Karena buktinya kemajuan demi kemanjuan kita raih karen..."
Pernyataan Mahfud tersebut sontak mendapat reaksi dari berbagai pihak terutama kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak misalnya.
Dahnil menyayangkan pernyataan Mahfud MD karena menggunakan narasi "garis keras".
Pernyataan itu ia anggap justru memecah belah dan penuh kebencian.
Hal itu disampaikan Dahnil lewat cuitan di akun twitternya, Minggu (20/4/2019):
"Saya menghormati Pak @mohmahfudmd tapi kaget dg tuduhannya, karena ambisinya sampai tega menggunakan narasi daerah2 02 menang sprt Aceh, Sumbar, Jawa Barat dsb, sbg daerah Islam garis keras. Narasi Pak Mahfud ini yg justru memecah belah dan penuh kebencian.,"