Bagaimana Wajah Palemen Jika Ahmad Dhani, Mulan Jamela dan Krisdayanti Terpilih Jadi Anggota DPR?
Pada Pemilu 2019, PDI Perjuangan menyodorkan 16 calon anggota legislatif dari kalangan artis untuk bertarung memperebutkan kursi di Senayan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 91 calon anggota legislatif dari kalangan artis bersaing memperebutkan kursi di DPR RI, di tengah suara pesimisme akan kinerja mereka jika terpilih nanti.
Sejumlah artis dikabarkan bisa lolos, termasuk Ahmad Dhani dan Krisdayanti, sebagai calon legislatif ke Senayan, namun peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen menyebut wajah DPR periode 2019-2024 nampak suram jika menelisik dari nama caleg dari kalangan artis.
Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Formappi, Lucius Karus, mengatakan jika bertolak pada anggota legislatif periode saat ini yang berlatarbelakang artis, kinerjanya jeblok. Lucius mengatakan bahkan ada yang menjadikan tugasnya sebagai anggota parlemen "sambilan" semata.
Pada Pemilu 2019, PDI Perjuangan menyodorkan 16 calon anggota legislatif dari kalangan artis untuk bertarung memperebutkan kursi di Senayan.
Mereka di antaranya Chica Koeswoyo dari Dapil DKI Jakarta I, Krisdayanti dari Dapil Jawa Timur V, Kirana Larasati dari Dapil Jawa Barat I, dan Ian Kasela dari Dapil Kalimantan Selatan I.
Baca: Ini 9 Caleg Artis yang Terancam Gagal Lolos Jadi Anggota DPR pada Pemilu 2019
Tapi dari sederet nama-nama populer itu, menurut Kepala Badan Saksi Pemenangan Nasional (BNSP) PDI Perjuangan, Arif Wibowo, diperkirakan hanya tiga yang akan melenggang ke parlemen yakni Krisdayanti, Rieke Diah Pitaloka,dan Junico Siahaan.
"Sebenarnya kita masih menunggu sampai 70% data C1 yang masuk untuk memastikan ya, tapi yang sudah hampir pasti lolos itu Krisdayanti, Nico, Rieke," ujar Arif Wibowo kepada BBC Indonesia, Minggu (28/4).
Tahun ini calon anggota legislatif dari dunia hiburan, meningkat dari yang tadinya 18% kini menjadi 19%. Namun pencalonan mereka, kata Arif, bukan asal-asalan tapi sudah melewati proses kaderisasi selama dua minggu. Pun, bukan sebagai vote getter semata.
"Kalau vote getter, dia tidak ditempatkan sebagai caleg. Kita lihat artis hanya dari sisi publiknya saja, populer."
Hingga saat ini partai, menurut Arif, belum memutuskan akan ditempatkan di komisi berapa para artis yang lolos itu.
Jika biasanya mayoritas seniman berada di Komisi X yang membidangi pendidikan dan olahraga, tapi PDI Perjuangan, masih akan menguji kemampuan mereka dengan sejumlah tes seperti wawancara, tertulis, dan psikologi.
"Orang tahunya dia artis, tapi aktivitasnya, kemampuannya, internal partai yang tahu. Jadi nanti ada tes tertulis, psikologi, penilaian terhadap keikutsertaan di partai. Jadi banyak variabel sebagai tolok ukur," jelasnya.
"Belum lagi pengalaman sebagai artis dan pegiat apa saja dia? Jadi komprehensif menilai seseorang untuk ditempatkan di komisi yang mana," sambungnya.
Selain berjubel tes, PDI Perjuangan juga kata Arif, akan memberikan kursus politik bagi para artis baru yang akan menduduki kursi DPR RI. Hal itu dilakukan supaya mereka kian paham dalam menjalankan tugasnya.
"Kursus politik ini untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anggota terpilih dan yang masih baru sekali, agar paham melaksanakan fungsi pengawasan, anggaran, dan legislasi."
Ahmad Dhani, Mulan Jameela dan Rachel Maryam dikabarkan bisa lolos ke DPR
Berbeda dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra hanya mengajukan enam calon anggota legislatif dari kalangan artis, di antaranya Ahmad Dhani Prasetyo dari Dapil Jawa Timur I, Mulan Jameela dari Dapil Jawa Barat XI, Fauzi Baadilla dari Dapil Jawa Barat VI, dan Jamal Mirdad dari Dapil Jawa Tengah I.
Dari nama-nama itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan Mulan Jameela, Ahmad Dhani, dan Rachel Maryam yang diprediksi memenangi pertarungan.
"Kalau Mulan Jameela saya tahu (lolos). Ahmad Dhani masih kejar-kejaran (suara) dengan Bambang Haryo Soekartono. Rachel juga lolos," ujar Andre Rosiade kepada BBC News Indonesia, Minggu (28/4).
Jika menoleh pada lima tahun lalu, Gerindra juga tak banyak mengusung kesohor sebagai calon anggota legislatif.
Jumlahnya pun, tak jauh berbeda dengan tahun ini karena, menurut Andre, partai berlambang Kepala Burung Garuda ini tak terlalu membutuhkan artis untuk mendulang suara.
"Partai kita berbeda dengan partai lain yang memang merekrut artis banyak-banyak untuk mendongkrak suara partainya. Tapi lihat aja, kita kan sedikit (calonkan) artis."
Kalaupun ada kalangan seniman yang maju pada pemilu legislatif, kata Andre, itu karena sudah memiliki kedekatan dengan partai.
"Mereka dekat dengan kader Gerindra dan punya kemampuan," tukasnya.
Hingga kini partai, menurutnya, belum menentukan akan di Komisi berapa para artis itu. Tak menjadi keharusan pula mereka ditaruh di Komisi X.
"Nanti itu kewenangan fraksi dan sesuai kemampuan mereka. Kalau komisi, bukan seni dan budaya saja. Gerindra nggak gitu."
Dia juga menjamin, seniman dari Gerindra yang akan duduk di DPR memiliki kemampuan mumpuni.
"Mulan Jameela itu pintar kok, misalnya bisa berdialog dengan masyarakat," jelasnya.
Ucapan selamat untuk Mulan Jameela dan Krisdayanti
Mulan Jameela mengaku belum mengetahui jika dirinya menang dalam pemilu legislatif 2019 mewakili Partai Gerindra di Dapil Jawa Barat I.
"Enggak tahu, aku enggak pernah ngecek," kata Mulan kepada Antara. Dia mengatakan tak mau ambil pusing perihal menang atau kalah.
"Aku saja enggak pernah mikirin. Yang penting buat aku sih 02 menang," ujarnya.
Kendati begitu, ucapan selamat membanjiri akun Instagramnya. Hal itu terlihat dari komentar penggemarnya di salah satu foto dirinya yang mengenakan hijab berwana hijau.
"Selamat ya mbak Mulan Jameela sudah berhasil duduk di kursi legislatif, amanah ya mbak," salah satu komentar akun @riasandrasari di Instagram @mulanjameela1.
"Semoga amanah dan kuat nanti di sana, karena pasti banyak godaannya. Jadilah wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat," komentar akun @masya296.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Krisdayanti, Laode Ota membenarkan jika artis asal Kota Batu ini kemungkinan besar terpilih.
"InsyaAllah (lolos), tapi secara pasti kami tidak bisa menyebut dapat berapa suara, kita hargai proses KPU," kata Laode Ota.
Sama halnya dengan Mulan Jameela, akun Instagram @krisdayantilemos diwarnai ucapan selamat dan harapan kepada sang diva.
"Saya pilih nama Krisdayanti untuk DPR RI, ngalam punya," komentar akun @febriyanti.puspa.
"Semoga menang dan amanah ya mba," komentar akun @ramadanrachman.
"Semoga terpilih amanah dan gak bolos saat rapat," komentar akun @phie2s.
Wajah suram DPR periode 2019-2024
Pencalonan anggota legislatif periode 2019-2024 dari kalangan artis meningkat tajam dibanding periode sebelumnya yang hanya 46 orang.
Tapi Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus, menyebut wajah DPR periode 2019-2024 nampak suram jika menelisik dari nama-nama anggota legislatif baru yang berasal kalangan artis dan masih dominannya calon inkumben yang terpilih kembali.
Dari catatan Formappi, anggota DPR RI berlatar belakang artis sangat sedikit yang menonjol kinerjanya dan malah menjadikan tugasnya sebagai anggota parlemen "sambilan". Kalaupun yang kinerjanya bagus adalah mereka yang sudah terlebih dahulu berkarier di partai politik.
"Perilaku artis yang jadi anggota DPR tapi masih nyambingartis itu Eko Patrio. Dia kebanyakan ngartis dibanding kerja politik. Itu yang mungkin sulit bagi anggota DPR dari dunia artis kalau menjadi anggota DPR jelang pendaftaran caleg, tidak lewat kaderisasi yang panjang di partai politik," jelasnya.
"Kalau yang cemerlang ada, seperti Rieke, Nurul Arifin, Tantowi Yahya, tapi mereka sudah melalui proses panjang di partai dan tidak menjadikan dunia artis sebagai bekal untuk jadi anggota DPR," sambunya.
Pada periode 2014-2019, setidaknya ada 15 artis dan tiga atlet yang duduk sebagai legislator. Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai yang paling banyak menyumbang nama artis, disusul PDI Perjuangan, dan Gerindra.
Lucius juga menyoroti, para anggota legislatif artis ini kerap ditempatkan di komisi yang tidak strategis, bebas dari intrik politik, dan "lahan basah". Itu membuat kerja mereka tak banyak diketahui publik.
"Karena 'komisi basah' itu sudah jadi milik para politikus."
DPR jadi lembaga tanpa gairah
Hal lain yang menjadi kritikan Formappi, hampir 70% anggota DPR periode 2014-2019 mencalonkan diri lagi dan kemungkinan besar mereka terpilih. Hal ini, menurut Lucius, menambah suram wajah DPR. Apalagi komposisi partai yang menguasai Senayan, tak berubah.
"Iya makin suram. Partai-partainya masih sama, koalisi tidak berubah, anggota baru pun tidak mayoritas, jadi tidak ada unsur apapun yang sejak awal melihat DPR baru nanti optimistis dan penuh keceriaan melakukan pekerjaannya," jelas Lucius.
"DPR yang sudah buruk di periode ini, bisa jadi akan lebih buruk karena tak ada tantangan-tantangan dari anggota DPR baru. Tidak akan ada adu gagasan dan program. Orang baru akan melempem di bawah orang DPR lama."
"DPR akan jadi lembaga yang biasa-biasa saja, tanpa gairah."
Formappi menyebut, pekerjaan rumah anggota DPR yang baru sangat berat karena harus menanggung tunggakan produk legislasi yang tak mampu diselesaikan periode sebelumnya. Dari pengamatannya, DPR periode 2014-2019 hanya mampu menghasilkan 26 Undang-Undang dari target 189.
"Itu sedikit banget produksi RUU yang bisa diselesaikan. Saya kira utang DPR ke depan jadi makin menumpuk kalau melanjutkan RUU prioritas tahun ini dibahas di periode mendatang."