Namun, pada tahun 1983, Presiden Felix Houphouet-Boigny memutuskan mungkin Abidjan bukan pilihan terbaik dan memindahkan ibu kota ke Yamoussoukro, tempat ia menghabiskan 300 juta dollar untuk membangun gereja terbesar di dunia.

7. Nigeria

Lagos, di pantai Nigeria, adalah kota terpadat kedua di Afrika dan merupakan ibu kota negara itu hingga 1991.

Namun, Lagos bukan tempat yang ideal bagi pemerintah Nigeria.

Kota ini memecah belah secara politik dan panas dan lembab opresif.

Sepanjang 1980-an, pejabat pemerintah merancang dan membangun ibukota baru, Abuja, 300 mil timur laut Lagos untuk menyelesaikan masalah ini.

Berkat lokasi pusatnya, ketinggian yang lebih tinggi, dan kepadatan populasi yang jarang, pemerintah memindahkan sebagian besar kantornya ke Abuja pada tahun 1991, meskipun beberapa fungsi tetap di Lagos.

8. Bolivia

Sucre awalnya menjadi ibu kota Bolivia pada tahun 1839, sebuah pilihan yang masuk akal yang mencerminkan posisi kota itu sebagai sarang awal dari aktivitas revolusioner dan titik jalan yang nyaman untuk sampai ke tambang perak negara yang kaya.

Namun, pada 1898, perak sebagian besar telah mengering, dan banyak yang ingin memindahkan ibu kota ke La Paz, yang lebih dekat dengan cadangan timah berharga negara itu.

Terjadinya perang saudara pecah atas perubahan yang diusulkan, jadi diperlukan kompromi.

La Paz menjadi ibu kota administratif negara itu, sementara Sucre mempertahankan peran modal konstitusional dan yudisial.

9. Pakistan

Diberitakan BBC, pada tahun 1959, Pakistan memutuskan untuk memindahkan ibukotanya dari kota selatan Karachi ke Islamabad di utara negara itu.

Butuh waktu hingga 1961 untuk pembangunan untuk memulai di ibukota baru dan dekade untuk selesai.

10. Rusia

Rusia beralih ibu kota di dua kota Moskow dan St Petersburg.

St Petersburg, yang didirikan oleh Peter the Great pada tahun 1703, menjabat sebagai ibu kota negara itu dari tahun 1712-1918, sebelum pemerintah kembali ke Moskow.

(Tribunnews.com/Chrysnha)