Keluarga Cendana Diprediksi Tak Lolos ke Senayan? Berikut Penjelasannya Berdasarkan Quick Count
Pemilu 2019 menjadi momentum keluarga besar Soeharto Presiden Kedua RI untuk kembali menunjukkan pengaruh.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2019 menjadi momentum keluarga besar Soeharto Presiden Kedua RI untuk kembali menunjukkan pengaruh.
Putra bungsu Soeharto dan Mbak Tin, Tommy Soeharto mendirikan Partai Berkarya menghadapi Pemilu 2019.
Namun sejumlah anggota Keluarga Cendana diprediksi tak lolos ke Senayan pada Pileg 2019.
Hal tersebut jika berkaca pada hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga survei serta hasil sementara perhitungan real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ada 2 putra dan putri Soeharto yang maju dalam perhelatan Pileg 2019 kali ini.
Pertama adalah Tommy Soeharto yang juga Ketua Umum Partai Berkarya.
Baca: Ratusan Petugas Pemilu 2019 Meninggal, Sandiaga Uno: KPU Jangan Kejar Tayang
Baca: Tewas Terjatuh dari Gedung Kampus, Lingizzatil Dikenal Sebagai Mahasiswi Berprestasi di FKIP Unila
Baca: Pengemudi Ojol Dikabarkan Hilang Sejak 27 April, Terakhir Terima Orderan Antar Penumpang ke Gandus
Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra ini maju melalui Dapil Papua.
Satu lagi putri Seoharto yang juga maju melalui Partai Berkaya adalah Siti Hediati Hariyadi yang maju di dapil Yogyakarta.
Berdasarkan hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga survei perolehan suara dari Partai Berkarya berada di bawah 4 persen atau gagal memenuhi ambang batas suara parlemen.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatur keberadaan partai politik di DPR melalui para calegnya, didasarkan pada minimal perolehan suara nasional sebesar 4 persen, atau sekitar 6 juta suara secara nasional.
Jika tidak memenuhi batas minimal itu, maka otomatis berapa besar pun suara calegnya, karena partai tak masuk DPR, maka caleg-caleg DPR Berkarya dianggap gugur.
Sementara itu melansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang masih tetap berharap partainya lolos dari ambangg batas parlemen,
"Soal quick count, kami menghargai itu sebagai prediksi awal dan berharap ada margin of error dua persen yang positif," ujar Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang kepada Kompas.com, Senin (21/4/2019).
"Sehingga, nanti real count dari KPU itu menunjukkan di atas 4 persen," lanjut dia.
Hingga saat ini, tim di partainya sendiri masih mengumpulkan laporan riil soal perolehan suara Pemilu dari seluruh daerah pemilihan di Indonesia.
Namun, belum 100 persen terkumpul.
Saat ditanya bagaimana sejauh ini hasil dari pengumpulan perolehan suara oleh tim internalnya itu, Andi pun enggan membeberkannya. Ia hanya menjawab, "positif".
Sementara hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Partai Berkarya tidak memenuhi ambang batas suara untuk duduk di kursi parlemen, senayan.
Lembaga Indikator misalnya. Menunjukkan suara Berkarya pada Pemilu 2019 sebesar 2,37 persen.
Posisi Berkarya berada sedikit di bawah Perindo dengan perolehan 2,68 persen suara. Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga tidak jauh berbeda.
Hasil hitung cepatnya menunjukkan Berkarya memperoleh suara sebesar 2,18 persen.
Mbak Tutut Bicara Tentang Kriteria Pemimpin Bangsa
Sebelumnya melansir dari Warta Kota.com, putri sulung Soeharto, Siti Hardiajanti rukmana atau mbak Tutut ikut pencoblosan di TPS 02 Gondangdia, Jakarta Pusat.
Mbak Tutut saat usai pencoblosan berpesan agar siapa pun pemenang Pilpres Pemilu 2019, harus dihormati bersama.
Siti Hardijanti Rukmana atau sering dikenal dengan nama Mbak Tutut hari ini memberikan hak suara pada Pemilu 2019.
Putri pertama mantan Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto ini datang mengenakan baju batik dan kerudung serba kuning, ikut salurkan hak suara di Pemilu 2019.
Mbak Tutut lakukan pencoblosan Pemilu 2019, di TPS 02 Jalan Cendana, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Usai menerima empat surat suara Pemilu 2019, dan memasukan ke kotak suara Pemilu 2019, Mbak Tutut bergegas mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta sebagai tanda telah memberikan suaranya.
Mbak Tutut berharap siapapun Presiden RI yang terpilih nanti, dapat memimpin bangsa secara bijaksana.
"Harus memimpin bangsa ini secara Arif bijaksana," ujar Tutut di lokasi, Rabu (17/4/2019).
Ia juga meminta kepada pemimpin yang terpilih untuk selalu memperhatikan rakyatnya.
"Mereka (Presiden dan wakil) juga harus bisa melihat bagaimana keadaan rakyat sebenarnya," kata Tutut.
Dari pantauan Warta Kota, sebelumnya telah datang lebih dulu Sigit Harjojudanto yang merupakan anak kedua dan Suti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek) putri bungsu pasangan mantan Presiden Soeharto dan Siti Hartinah.
Titiek Soeharto Dapat Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Prabowo
Lagu Selamat Ulang Tahun menggema seusai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menggelar keterangan pers di kediaman Prabowo Subianto, jalan Kertanegara, Jakarta Selatan (16/4/2019) kemarin.
Lagu ini dinyanyikan bersama-sama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi berikut sejumlah tokoh.
Hadir saat itu sejumlah nama dari BPN dan elite partai koalisi 02, antara lain, Ketua BPN Djoko Santoso, Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Hadir pula Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua Umum PKS Sohibul Iman, Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Ada pula sejumlah tokoh-tokoh lain, di antaranya Ustaz Bachtiar Nasir, Neno Warisman, hingga Rachmawati Soekarnoputri.
Lagu Selamat Ulang Tahun tersebut bukan untuk Prabowo Subianto.
Lagu itu diperuntukkan petinggi Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi atau biasa dikenal dengan sebutan Titiek Soeharto.
"Ini saya mau mengumumkan, Bu Titiek kemarin sedang berulang tahun, selamat!" kata Prabowo Subianto.
Titiek Soeharto merayakan ulang tahun pada Selasa (14/4/2019).
Setelah Prabowo Subianto memberikan informasi tersebut, Titiek Soeharto langsung mendekat dan muncul di tengah-tengah tim Badan Penebangan Nasional Prabowo-Sandi (BPN).
Setelah lagu dinyanyikan, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto diminta mendekat untuk berfoto bersama dan diabadikan oleh awak media.
Titiek Soeharto mengaku tidak mendapatkan hadiah atau kado khusus kecuali ucapan selamat dari Prabowo Subianto.
"Enggak ada kado, karena duitnya habis buat kampanye," canda Titiek seraya tertawa.
Namun, dia optimistis Prabowo menjadi presiden dan itu juga merupakan hadiah spesial baginya. (*)